Nasional

Israel Akui Serangan Terhadap Pimpinan Hamas di Qatar

Avatar photo
3
×

Israel Akui Serangan Terhadap Pimpinan Hamas di Qatar

Sebarkan artikel ini

Israel Lakukan Operasi Terhadap Pimpinan Hamas di Qatar, Qatar Kecam Keras

Moskow – Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan operasi untuk menyingkirkan pimpinan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Qatar pada Selasa (9/9). Dalam pernyataan resmi, pemerintah Israel menyatakan bertanggung jawab penuh atas tindakan tersebut.

Menurut keterangan dari Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, operasi tersebut merupakan tindakan independen yang dilakukan oleh Israel. “Israel yang memulai, Israel yang melaksanakan, dan Israel yang bertanggung jawab penuh,” tulis pernyataan tersebut di platform sosial media.

Ledakan yang mengguncang Doha, Qatar, diyakini sebagai upaya “percobaan pembunuhan” terhadap seorang pejabat Hamas. Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat Israel tidak disebutkan namanya, yang mengonfirmasi kepada media bahwa serangan tersebut ditujukan kepada target tertentu.

Menanggapi aksi tersebut, pemerintah Qatar mengecam keras serangan yang dianggap sebagai tindakan pengecut terhadap gedung-gedung permukiman di Doha. Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataannya menyatakan, “Qatar dengan tegas mengecam serangan Israel yang menargetkan gedung-gedung permukiman, tempat beberapa anggota pimpinan politik Hamas tinggal.”

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa aksi Israel itu merupakan pelanggaran terhadap hukum dan norma internasional, serta menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga Qatar maupun warga asing di negara tersebut. Qatar tidak akan menoleransi tindakan yang dapat mengancam keamanan kawasan.

Lebih lanjut, Qatar mengumumkan bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan tingkat tinggi mengenai serangan tersebut dan akan segera memberikan hasilnya.

Situasi ini menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, serta dampaknya terhadap stabilitas regional. Israel sebelumnya telah melakukan serangkaian operasi lain yang menargetkan anggota kelompok Hamas, terutama yang beroperasi di luar Palestina. Dengan peningkatan ketegangan ini, perhatian internasional terhadap situasi di Timur Tengah semakin meningkat, mengingat implikasi yang bisa ditimbulkan terhadap keamanan dan perdamaian di kawasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Qatar telah berperan sebagai mediator dalam konflik antara Israel dan Palestina. Namun, serangan terbaru ini menimbulkan pertanyaan mengenai peran diplomatik Qatar di masa mendatang dan bagaimana mereka akan menangani hubungan dengan Israel setelah kejadian ini.

Secara keseluruhan, insiden ini tidak hanya memperburuk hubungan Israel dan Hamas, tetapi juga dapat berimbas pada hubungan diplomatik Qatar dengan negara-negara lain di kawasan. Semua pihak yang terlibat diharapkan untuk menjaga ketenangan dan berusaha menghindari eskalasi lebih lanjut.

Pemerintah dan masyarakat internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih dalam menghadapi situasi ini agar tidak menambah kerentanan terhadap kekerasan yang sudah berlarut-larut di kawasan. Harapan untuk perdamaian yang lebih permanen di Timur Tengah semakin mendesak di tengah kebangkitan kembali konflik.