Internasional

Iran Samakan Trump dengan Hitler, Tolak Hadiri KTT Perdamaian Gaza

Avatar photo
6
×

Iran Samakan Trump dengan Hitler, Tolak Hadiri KTT Perdamaian Gaza

Sebarkan artikel ini

Kepala Keamanan Iran Samakan Trump dengan Hitler

Jakarta, CNN Indonesia – Ali Larijani, Kepala Keamanan Iran, menyamakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler. Pernyataan ini muncul menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang akan digelar di Mesir, di mana Larijani menyatakan bahwa Trump hanyalah seorang “pengusaha biasa” yang tidak relevan bagi Iran.

Larijani, yang merupakan ajudan utama Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengungkapkan bahwa sikap dan pernyataan Trump tidak mencerminkan upaya nyata untuk menciptakan perdamaian. Ia menyoroti bahwa upaya Trump untuk memanfaatkan kekuatan sebagai alat untuk perdamaian merupakan argumen yang konyol, mengingat bahwa hal serupa pernah dinyatakan oleh Hitler. “Pernyataan Trump bahwa ia ingin menciptakan perdamaian melalui pemaksaan kekuatan adalah aneh, karena Hitler juga mengatakan hal yang sama,” tegas Larijani.

Sikap keras Iran terhadap Amerika Serikat kembali ditunjukkan oleh beberapa pejabat tingginya sebelum Larijani berbicara. Ayatollah Khamenei pernah menyebut Trump sebagai sosok yang “terus bermimpi” ketika berbicara mengenai upaya penghancuran program nuklir Iran. Pernyataan tersebut mencerminkan ketidaksukaan Iran terhadap kehadiran AS dalam urusan internasional, khususnya yang berkaitan dengan Timur Tengah.

Larijani menolak untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Oktober di Sharm Al Sheikh, Mesir. Ia menganggap forum tersebut sebagai “pertunjukan Trump”. “Dia berbicara hanya untuk dirinya sendiri dan tidak memberi kesempatan bagi pemimpin lain untuk berbicara, bahkan mempermalukan para pemimpin negara yang hadir,” papar Larijani merujuk pada cara Trump berpidato.

Meskipun Trump mengundang Iran untuk hadir dalam KTT tersebut, Larijani menyatakan bahwa acara itu tidak memiliki tempat bagi Iran yang mengusung ideologi revolusioner. KTT ini dihadiri oleh sejumlah negara Arab dan mayoritas negara Muslim, namun secara mencolok tanpa kehadiran Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Larijani yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, telah menduduki posisi tersebut setelah terjadinya ketegangan militer antara Israel dan Palestina. Ia berperan sebagai perwakilan Khamenei di lembaga strategis tersebut dan memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan luar negeri Iran.

KTT Perdamaian Gaza diharapkan dapat menjembatani berbagai pihak dalam upaya mencapai stabilitas di kawasan, meskipun polemik dan penolakan dari pihak Iran menunjukkan tantangan yang masih harus dihadapi. Larijani menekankan bahwa pendekatan yang mengandalkan paksaan dan intimidasi tidak akan membawa solusi yang berkelanjutan dan hanya menciptakan ketegangan lebih lanjut.

Dengan situasi yang semakin kompleks, jelas bahwa ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat akan terus berlanjut, dan posisi yang diambil oleh para pemimpin Iran mencerminkan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap kebijakan luar negeri AS.