Insiden Kebakaran Menghiasi Pawai Budaya di Tulungagung, Dua Balita Terluka
Tulungagung – Sebuah insiden kebakaran terjadi saat pawai budaya di Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, pada Sabtu malam, 6 September 2025. Kebakaran ini melibatkan sejumlah balon yang dijual oleh pedagang keliling dan mengakibatkan dua balita mengalami luka bakar.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kejadian tersebut berlangsung saat atraksi liang liong yang mengeluarkan api melintas di dekat penjual balon. Percikan api dari pertunjukan itu mengenai kumpulan balon, menyebabkan kebakaran yang mengejutkan para penonton dan pedagang di sekitarnya. Video detik-detik kebakaran yang viral di media sosial menunjukkan kepanikan warga yang berusaha memadamkan api yang menyala pada balon-balon tersebut.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto, menjelaskan bahwa dua balita yang mengalami luka bakar telah dilarikan ke RSU Madinah Ngunut untuk mendapatkan perawatan medis. “Ada dua balita yang mengalami luka di kaki akibat insiden tersebut. Kami mendapatkan laporan dari Polsek setelahnya,” ujar Nanang, dalam keterangannya pada Senin, 8 September 2025.
Usai kejadian, pihak panitia penyelenggara dan pemerintah desa bertanggung jawab penuh atas biaya pengobatan kedua korban. “Alhamdulillah, pengobatan ditanggung oleh panitia dan pemerintah desa, sehingga persoalan sudah diatasi,” tambahnya.
Meskipun pawai budaya tersebut mengalami insiden kebakaran, Nanang menekankan bahwa keseluruhan kegiatan berjalan lancar tanpa gangguan lebih lanjut. Ini menjadi catatan penting bagi penyelenggara untuk memperhatikan aspek keselamatan dalam acara serupa di masa mendatang. “Kami mengimbau panitia untuk lebih berhati-hati, terutama terkait keselamatan. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” imbuhnya.
Insiden ini turut menjadi perhatian warga Ngunut dan sekitarnya, menciptakan kesadaran akan pentingnya keselamatan saat menggelar acara publik. Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang, terlebih dalam acara yang dihadiri banyak orang, terutama anak-anak. Pawai budaya seharusnya menjadi momen merayakan kekayaan budaya lokal, bukan tereduksi oleh insiden yang merugikan.
Pihak Polres Tulungagung juga berencana melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan budaya ke depan untuk memastikan keamanan dan keselamatan semua peserta dan penonton. Dengan begitu, diharapkan acara-acara serupa dapat berlangsung dengan aman dan nyaman, serta tetap melestarikan budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat.
Kejadian ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara acara, dan masyarakat diharapkan tetap waspada serta memperhatikan keselamatan dalam berbagai kegiatan, terutama yang melibatkan potensi risiko seperti pertunjukan api. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan segera jika menemukan situasi mencurigakan atau berisiko pada acara-acara publik.
Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, keselamatan saat menggelar acara budaya diharapkan dapat terjaga, sehingga pawai budaya di Tulungagung dapat terus menjadi sarana perayaan tradisi yang aman dan menyenangkan bagi semua.