Nasional

Insentif Rp100 Ribu untuk Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis

Avatar photo
2
×

Insentif Rp100 Ribu untuk Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis

Sebarkan artikel ini

Insentif untuk Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis

Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak di Indonesia, Badan Gizi Nasional (BGN) akan memberikan insentif kepada guru yang bertanggung jawab atas Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insentif sebesar Rp100.000 akan dicairkan setiap sepuluh hari sekali, sebagai bagian dari kebijakan terbaru BGN yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan pentingnya insentif ini bukan hanya sebagai kompensasi finansial, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mendukung keberhasilan program. “Guru memiliki peran vital baik sebagai pendamping siswa maupun sebagai penggerak yang menanamkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Insentif yang diberikan berasal dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung guru dalam melaksanakan program yang ditujukan bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Nanik meminta seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk melaksanakan dan mengawasi pemberian insentif dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam implementasinya, setiap sekolah penerima manfaat MBG diharuskan untuk menunjuk 1 hingga 3 guru sebagai penanggung jawab distribusi makanan. Penunjukan ini dilakukan oleh kepala sekolah dengan prioritas bagi guru bantu dan honorer, serta menerapkan sistem rotasi harian agar pelaksanaan distribusi lebih merata.

BGN berharap dengan adanya insentif ini, motivasi guru akan meningkat, sehingga mereka dapat lebih berperan dalam memastikan kelancaran distribusi Program Makan Bergizi (MBG) dan peningkatan status gizi anak-anak di Indonesia. “Pemberian insentif ini memang merupakan bentuk pengakuan yang penting bagi para guru,” tandas Nanik.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak, demi masa depan yang lebih baik. Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan ini mencerminkan perhatian yang semakin besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan generasi muda Indonesia, yang merupakan aset penting bagi pembangunan bangsa.

Melalui program ini, diharapkan akan terjadi sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pola makan sehat dan perilaku hidup bersih. Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya menangani masalah gizi, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan siswa dan orang tua.

Dengan demikian, langkah-langkah strategis ini akan terus dilanjutkan untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapat akses terhadap gizi yang layak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dalam era yang semakin menuntut kualitas, peran guru dipandang sangat krusial dalam menciptakan generasi sehat dan berpendidikan.

Melalui insentif yang diberikan, diharapkan guru dapat lebih berkomitmen terhadap tugas dan tanggung jawab mereka, serta memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan gizi dan kesehatan anak-anak di seluruh Indonesia.