Nasional

Industri Fintech dan Asuransi Indonesia Siap Adopsi Teknologi Agentic AI

Avatar photo
2
×

Industri Fintech dan Asuransi Indonesia Siap Adopsi Teknologi Agentic AI

Sebarkan artikel ini

Teknologi AI Memasuki Industri Fintech dan Asuransi Indonesia

Industri teknologi finansial (fintech) dan asuransi di Indonesia menunjukkan kesiapan yang signifikan dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan, khususnya Agentic AI yang diperkenalkan oleh Dyna.AI, perusahaan asal Singapura. Teknologi ini memiliki kemampuan memahami konteks, mengambil keputusan secara mandiri, dan beroperasi secara intuitif untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan di sektor ekonomi digital.

Wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Saat Prihartono, menyampaikan bahwa fintech lokal sudah “beyond ready and beyond aligned” dalam menerapkan teknologi AI. Ia menjelaskan bahwa perangkat AI berpotensi besar untuk meningkatkan produktivitas, menyederhanakan proses operasional, dan memperkuat keterlibatan pelanggan. Ini menjadikan ekosistem keuangan di Indonesia lebih dinamis.

Meskipun demikian, Prihartono juga mengakui adanya kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan fintech, seperti keterbatasan talenta, infrastruktur, dan keterampilan dalam mengadopsi teknologi baru. Namun, ia optimis bahwa fintech Indonesia lebih dari siap untuk menerapkan inovasi berbasis AI.

Sementara itu, Kepala Departemen Klaim dan Manfaat Asuransi Jiwa dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Dian Budiani, menyatakan bahwa Agentic AI dapat menjadi solusi transformasional di industri asuransi. Teknologi ini berpotensi menyederhanakan proses klaim, meningkatkan efektivitas dalam mendeteksi penipuan, serta memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya peran AI dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri ini.

Lawrence Lu, Managing Director dan Head of Southeast Asia Dyna.AI, menambahkan bahwa solusi Agentic AI dirancang dengan mengacu pada praktik terbaik global sambil mempertimbangkan kebutuhan pasar lokal. Teknologi ini mampu beradaptasi dengan konteks budaya dan realitas bisnis Indonesia, membantu organisasi untuk berkembang lebih cepat, mempersonalisasi layanan, dan membangun kepercayaan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan memadukan otomatisasi dan wawasan lokal, AI diharapkan dapat memberikan respons yang tepat dan menciptakan nilai yang signifikan dalam pengembangan kemitraan berkelanjutan.

Dari penjelasan para ahli dan praktisi di bidangnya, terlihat bahwa industri fintech dan asuransi Indonesia tengah mengalami transformasi besar berkat kehadiran teknologi AI. Dengan potensi besar yang dimiliki, tidak hanya meningkatkan efisiensi, namun juga memperkuat hubungan antara perusahaan dan pelanggan, rendahnya tingkat penipuan, serta peningkatan kualitas layanan secara keseluruhan.

Seiring dengan semakin berkembangnya ekosistem digital di Indonesia, kehadiran teknologi seperti Agentic AI diharapkan mampu mendorong pertumbuhan yang lebih pesat dan berkelanjutan di kedua sektor ini. Sebagai langkah ke depan, penting bagi pemangku kepentingan untuk terus berkolaborasi dan mengembangkan strategi yang tepat agar penerapan teknologi ini dapat memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat dan perekonomian nasional.