Nasional

Indonesia Rencanakan Penghargaan Internasional untuk Pendorong Perdamaian Dunia

Avatar photo
3
×

Indonesia Rencanakan Penghargaan Internasional untuk Pendorong Perdamaian Dunia

Sebarkan artikel ini

Indonesia Siap Menganugerahi Penghargaan Internasional untuk Pelaku Perdamaian

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengungkapkan pentingnya Indonesia memberikan penghargaan tingkat internasional kepada individu maupun kelompok yang berkontribusi dalam mempromosikan perdamaian. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta dalam acara penutupan Human Fraternity Fellowship, yang berlangsung di kediaman Duta Besar Uni Emirat Arab pada 15 Agustus 2025.

Nasaruddin menekankan, sudah saatnya Indonesia tidak hanya menerima penghargaan tetapi juga memberikan pengakuan kepada para pelaku perdamaian di dunia. Ia menjelaskan bahwa penghargaan Zayed Award for Human Fraternity yang berasal dari Uni Emirat Arab telah memberikan pengakuan kepada berbagai organisasi dan individu yang berperan dalam mendorong kerukunan antarumat beragama secara global.

Ia menilai banyaknya nominasi dari Indonesia, termasuk penerima penghargaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, menunjukkan potensi dan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam bidang ini. “Kita seharusnya mendorong Indonesia untuk menganugerahkan penghargaan sejenis ke tingkat internasional,” ungkap Nasaruddin.

Lebih lanjut, ia juga mencatat bahwa sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan untuk mendirikan penghargaan prestisius yang serupa. Menurutnya, hal ini berpotensi untuk semakin mendukung upaya perdamaian di dunia internasional. Nasaruddin menyatakan bahwa rencana Kementerian Agama ke depan adalah memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok yang memiliki kontribusi besar dalam menjaga perdamaian.

Sejalan dengan pernyataan Nasaruddin, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyatakan dukungannya terhadap gagasan untuk menghadirkan penghargaan bagi pelaku perdamaian. Ia berargumen bahwa pemberian pengakuan akan semakin memotivasi orang untuk melakukan lebih banyak kebaikan. “Saya yakin banyak orang yang akan melakukan hal-hal baik jika diberi penghargaan,” kata Ma’ruf.

Zayed Award for Human Fraternity sendiri digagas pada tahun 2019 untuk menghargai individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai. Penghargaan ini ditujukan untuk merayakan penandatanganan “Piagam Persaudaraan Kemanusiaan” oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Ahmed Al-Tayeb, di Abu Dhabi. Pemenangnya akan menerima hadiah senilai 1 juta dolar AS.

Sebagai catatan, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi penerima Zayed Award pada tahun 2024. Selain itu, Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, juga sempat diamanahi sebagai anggota dewan juri dalam edisi 2024 penghargaan tersebut.

Dengan dilandasi semangat mempromosikan perdamaian, rencana ini diharapkan dapat semakin memposisikan Indonesia sebagai negara yang tidak hanya mengikuti perkembangan global, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan harmoni di antara umat manusia.