Internasional

Indonesia Perkuat Pertahanan Udara dengan Pembelian Jet Tempur KAAN dan Rafale

Avatar photo
9
×

Indonesia Perkuat Pertahanan Udara dengan Pembelian Jet Tempur KAAN dan Rafale

Sebarkan artikel ini

Indonesia Perkuat Pertahanan Udara dengan Pembelian Jet Tempur Canggih

Jakarta, CNN Indonesia — Indonesia resmi memperkuat kekuatan pertahanan udaranya melalui pembelian dua jenis jet tempur mutakhir: KAAN dari Turki dan Rafale dari Prancis. Ini merupakan langkah penting dalam program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan memperluas kerja sama pertahanan dengan mitra internasional.

Kontrak pembelian sebanyak 48 unit KAAN ditandatangani pada akhir Juli 2025 di pameran pertahanan internasional IDEF 2025 di Istanbul. Penandatanganan kontrak ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, yang menyatakan bahwa langkah ini menandai era baru dalam hubungan strategis Indonesia dan Turki di bidang pertahanan. Saat ini, Indonesia juga menunggu kedatangan enam unit pertama Rafale yang dijadwalkan tiba pada semester pertama 2026. Pembelian Rafale adalah bagian dari kontrak besar dengan Prancis untuk 42 unit pesawat tempur, yang dilakukan dalam tiga tahap sejak 2022.

Spesifikasi KAAN dan Rafale

KAAN merupakan jet tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries dengan teknologi siluman (stealth). Pesawat ini dirancang untuk berbagai misi, mulai dari superioritas udara, serangan presisi, hingga peperangan elektronik. Dengan kemampuan supercruise dan sensor fusion, KAAN dapat beroperasi di wilayah dengan ancaman tinggi tanpa mudah terdeteksi radar. Jet ini memiliki kecepatan maksimum Mach 1,8 (sekitar 2.200 km/jam) dan dapat terbang setinggi 55 ribu kaki dengan batas manuver +9g/-3,5g. Program KAAN dimulai sejak 2010 dan ditargetkan untuk mencapai 20 unit operasional penuh di Turki pada 2028.

Sementara itu, Rafale adalah jet tempur generasi 4,5 buatan Dassault Aviation yang berfungsi sebagai tulang punggung Angkatan Udara Prancis. Jet ini memiliki jangkauan operasional mencapai 3.700 km dan kecepatan maksimum Mach 1,6. Rafale mampu membawa beban hingga sembilan ton senjata di 14 titik gantung, termasuk rudal udara ke udara MICA dan METEOR, rudal jelajah SCALP, serta bom pintar AASM. Varian yang akan diterima Indonesia termasuk Rafale C (satu kursi) dan Rafale B (dua kursi) dalam konfigurasi F3R atau F4.

Strategi Pertahanan Udara Indonesia

Kedatangan KAAN dan Rafale akan menghadirkan kombinasi kekuatan udara yang signifikan. KAAN menawarkan teknologi generasi kelima dengan kemampuan siluman yang unggul, sedangkan Rafale memiliki kapasitas angkut senjata yang besar dan fleksibilitas untuk misi jarak jauh. Selain memperkuat pertahanan udara nasional, kedua akuisisi ini juga membuka peluang untuk alih teknologi dan pengembangan hubungan strategis Indonesia dengan Turki dan Prancis.

Dengan total 48 unit KAAN dan 42 unit Rafale, serta potensi tambahan hingga 58 unit Rafale di masa depan, Indonesia bersiap untuk menjadi salah satu kekuatan udara terbesar di kawasan. Upaya ini juga menempatkan Indonesia dalam persaingan global di industri jet tempur, sekaligus meningkatkan kapabilitas pertahanan nasional secara keseluruhan.