Nasional

Indonesia Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal dalam Transaksi ASEAN

Avatar photo
7
×

Indonesia Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal dalam Transaksi ASEAN

Sebarkan artikel ini

Indonesia Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal dalam Transaksi Lintas Batas dengan ASEAN

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas dengan negara-negara ASEAN. Inisiatif ini diyakini dapat memperlancar arus perdagangan dan investasi, serta mengurangi risiko volatilitas nilai tukar yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa langkah ini berperan penting dalam pendalaman pasar keuangan di kawasan. Melalui penggunaan mata uang lokal, BI berharap integrasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi ASEAN dapat tercapai secara berkelanjutan dan inklusif.

Sementara itu, Direktur Departemen Internasional Bank of Thailand, Nithiwadee Soontornpoch, menyampaikan bahwa potensi peningkatan penggunaan mata uang lokal di kawasan masih sangat besar. Hal ini sejalan dengan besarnya porsi perdagangan internasional Thailand, terutama dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Pandangan tersebut didukung oleh Asisten Gubernur Bank Negara Malaysia, Mohamad Ali Iqbal Abdul Khalid. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara bank sentral negara-negara ASEAN telah mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. Menurutnya, hal ini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi kawasan ke depan.

Data yang dirilis oleh BI mencatat bahwa hingga Juli 2025, transaksi menggunakan mata uang lokal mencapai 14,1 miliar dolar AS, mengalami pertumbuhan sebesar 112 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 6,7 miliar dolar AS. Angka ini setara dengan 87 persen dari total transaksi sepanjang 2024 yang mencapai 16,28 miliar dolar AS.

Dari sisi pengguna, jumlah nasabah yang melakukan transaksi dengan mata uang lokal juga mengalami peningkatan signifikan, dengan rata-rata mencapai 7.568 nasabah per bulan pada 2025, dibandingkan 5.020 nasabah per bulan pada 2024.

BI memulai kolaborasi penggunaan mata uang lokal pada tahun 2016 melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand. Inisiatif ini resmi diimplementasikan pada tahun 2018 dan terus berkembang hingga melibatkan enam negara mitra.

Sebagai langkah lanjutan, BI, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand telah menyepakati panduan harmonisasi untuk penggunaan mata uang lokal sebagai acuan regional. Panduan ini bertujuan untuk meningkatkan konsistensi dan skalabilitas transaksi, sehingga operasi menjadi lebih terstandar, transparan, dan memudahkan negosiasi antarnegara di ASEAN.

Dengan memanfaatkan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara, BI berharap dapat memperkuat ketahanan makroekonomi nasional serta mengurangi kerentanan terhadap gejolak nilai tukar global. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan stabilitas dan keberlanjutan ekonomi di tingkat regional.

Ke depannya, diharapkan bahwa integrasi ini tidak hanya akan mendukung ekonomi Indonesia, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan ASEAN, menciptakan peluang bagi investasi dan meningkatkan hubungan perdagangan antarnegara.