Perang antara Thailand dan Kamboja yang memasuki hari kedua pada Jumat (25/7) menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan harapannya agar eskalasi konflik tersebut tidak semakin memburuk, mengingat potensi dampaknya yang luas, termasuk bagi Indonesia.
“Ketegangan yang terjadi di kawasan ASEAN tidak dapat dipandang sebelah mata. Jika konflik ini berlanjut, Indonesia sebagai negara tetangga juga akan merasakan dampaknya,” ungkap Prasetyo saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta. Pernyataan ini menekankan pentingnya stabilitas regional demi keamanan nasional.
Situasi di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja sudah cukup memprihatinkan. Perang dimulai pada Kamis pagi waktu setempat, di mana kedua belah pihak terlibat dalam baku tembak, saling membela diri dan menyalahkan satu sama lain. Dalam pertempuran tersebut, dilaporkan setidaknya 15 orang kehilangan nyawa di Thailand dan satu orang di Kamboja, sementara lebih dari 120.000 warga harus mengungsi dari rumah mereka.
Prasetyo menambahkan, meskipun situasi sedang tegang, pemerintah memastikan bahwa warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Thailand dan Kamboja dalam kondisi aman. Kementerian Luar Negeri telah mengambil langkah mitigasi untuk melindungi WNI yang berada di kedua negara tersebut. “Komunikasi dengan seluruh warga negara kita yang tinggal di sana sudah dibuka, agar jika terjadi sesuatu, kita bisa mendeteksi dan memberikan bantuan dengan cepat,” jelasnya.
Hal ini menjadi perhatian masyarakat Indonesia, mengingat banyaknya WNI yang bekerja dan tinggal di Thailand dan Kamboja. Rasa cemas pun muncul di kalangan keluarga WNI yang khawatir akan keselamatan kerabat mereka. Pemerintah telah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan menginformasikan perkembangan terbaru kepada publik.
Di sisi lain, potensi dampak dari konflik ini tidak hanya terasa di kawasan tersebut. Stabilitas politik dan ekonomi yang terganggu di Thailand dan Kamboja dapat mempengaruhi hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dengan kedua negara tersebut. Ini menjadi isu penting mengingat Indonesia memiliki kepentingan untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara di ASEAN demi memperkuat posisi ekonomi regional.
Masyarakat luas di Indonesia juga diharapkan untuk lebih peka terhadap kondisi sosial dan politik di kawasan ASEAN. Mengingat pentingnya kerjasama regional untuk menghadapi tantangan bersama, sikap solidaritas terhadap negara-negara tetangga menjadi sangat krusial. Oleh karena itu, informasi yang akurat dan terpercaya mengenai situasi ini sangat dibutuhkan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang tidak jelas asal-usulnya.
Dalam pandangan ke depan, harapan agar konflik ini segera mereda harus dijaga. Peran aktif Indonesia sebagai negara dengan kepentingan besar di kawasan ASEAN diharapkan dapat mendorong penyelesaian damai dan mencegah dampak lebih lanjut yang dapat terganggu keamanan dan stabilitas di wilayah ini. Sementara itu, pendekatan diplomasi yang bijak dan efektif perlu menjadi prioritas untuk memastikan bahwa Indonesia tetap aman dan terhindar dari pengaruh negatif akibat konflik yang terjadi di negara tetangga.