Indonesia Dukung Proposal Gencatan Senjata Trump untuk Gaza
Jakarta, CNN Indonesia – Indonesia bersama sejumlah negara Arab menyatakan dukungannya terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang bertujuan mengakhiri konflik di Jalur Gaza dan menghentikan agresi Israel terhadap Palestina. Dalam proposal tersebut, Trump mengemukakan 20 poin yang mencakup penarikan pasukan Israel dan pembentukan komite untuk pemerintahan sementara di Gaza.
Baru-baru ini, kelompok Hamas juga menyatakan kesepakatan terhadap proposal tersebut dan menunjukkan kesiapan untuk memulai negosiasi yang dimediasi. Dalam pernyataan rilisnya, Hamas menegaskan komitmennya untuk membebaskan semua tawanan, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sebagai bagian dari kerangka pertukaran yang diusulkan.Di sisi lain, meskipun ada dukungan dari Indonesia dan negara-negara Arab, beberapa pengamat menilai bahwa proposal ini lebih menguntungkan Israel dan tidak cukup memperhatikan aspirasi rakyat Palestina. Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada 29 September lalu, negara-negara tersebut mengapresiasi upaya Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Peneliti kebijakan luar negeri dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Waffaa Kharisma, mempertanyakan langkah yang diambil Indonesia. Dia mengatakan bahwa dukungan tersebut seharusnya melalui pertimbangan matang, dan mengisyaratkan kekhawatiran agar posisi Indonesia tidak sekadar mengikuti keinginan AS untuk menghindari kritik.
Lebih lanjut, Waffaa mengkritisi isi pernyataan bersama yang dikedepankan Indonesia dan negara-negara Arab, yang menekankan bahwa usulan Trump bisa menciptakan jalan perdamaian. Dia berpendapat, meskipun ada harapan untuk mengakhiri konflik, proposal ini berpotensi tidak membuahkan hasil yang adil bagi rakyat Palestina dan berisiko mengulangi kondisi sebelum 7 Oktober 2023.
Dalam pandangannya, jika usulan Trump disetujui, kondisi di Gaza mungkin akan tetap tidak berubah, dengan potensi penguasaan Tepi Barat oleh Israel dan tetap tingginya ketegangan di kawasan. Ia menegaskan bahwa keinginan untuk mencapai stabilitas dan keamanan di kawasan masih jauh dari pencapaian jika menggunakan pendekatan ini.
Di sisi lain, Sya’roni Rofii, pakar dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, menyetujui dukungan Indonesia dan negara Arab terhadap usulan Trump. Dia menilai keterlibatan negara-negara seperti Arab Saudi menunjukkan adanya potensi kompromi, mengingat Saudi merupakan inisiator Deklarasi New York yang bertujuan untuk mempromosikan solusi dua negara.
Deklarasi tersebut, yang disepakati oleh 17 negara pada bulan Juli 2025, berisi beberapa poin penting seperti penghentian agresi Israel di Gaza dan dukungan pelucutan senjata Hamas. Menurut Sya’roni, dukungan ini dapat dianggap sebagai langkah positif untuk mencapai solusi jangka pendek terhadap agresi Israel.
Dengan adanya respon beragam terhadap proposal gencatan senjata ini, jelas bahwa dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah tetap kompleks. Dukungan dari Indonesia dan negara-negara Arab menunjukkan sebuah upaya untuk menjembatani permohonan perdamaian, namun tantangan besar masih tetap ada dalam mewujudkan keadilan bagi rakyat Palestina.