IHSG Melemah Pasca Reshuffle Kabinet, Menko Perekonomian Optimistis Situasi Sementara
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan setelah dilakukannya perombakan kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa penurunan ini bersifat sementara dan mengajak masyarakat untuk tetap melihat perkembangan situasi yang ada.
Usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Airlangga menjelaskan, “Ini kan temporary. Kita lihat situasi yang berkembang.” Ia menekankan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, dan optimistis situasi pasar akan membaik di masa mendatang.
Pada penutupan sesi perdagangan Selasa sore, IHSG ditutup melemah 138,24 poin atau 1,78 persen, menempati posisi 7.628,61. Indeks LQ45 yang mencerminkan 45 saham unggulan juga turun 13,66 poin atau 1,74 persen ke level 769,93. Melemahnya IHSG sudah terlihat sejak pembukaan pasar yang juga terpantau dalam zona merah.
Sentimen negatif ini muncul setelah pelantikan menteri keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, menggantikan Sri Mulyani Indrawati, pada Senin kemarin. Purbaya, usai dilantik, menilai bahwa reaksi pasar seperti ini merupakan hal biasa dan ia menegaskan pengalamannya dalam menghadapi situasi serupa.
“IHSG anjlok biasa, mungkin investor takut, tetapi saya punya pengalaman 15 tahun di pasar. Jadi, saya tahu betul bagaimana cara memperbaiki ekonomi,” ungkap Purbaya saat ditemui di Istana. Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan, IHSG akan kembali rebound dan memasuki zona hijau.
Di tempat terpisah, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa reaksi negatif dari pasar terkait perubahan di jajaran kabinet adalah wajar. Pelaku pasar sekarang ini masih menantikan kebijakan dari Menteri Keuangan Purbaya mengenai arah kebijakan fiskal yang diharapkan dapat menggugah kembali kepercayaan investor.
“Pelaku pasar menantikan langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait arah kebijakan fiskal yang berkualitas. Diharapkan kebijakan ini dapat berjalan secara konsisten dan terjalin sinergi komunikasi yang baik dengan otoritas kebijakan moneter,” kata Tim Riset Pilarmas dalam kajiannya.
Situasi ini mencerminkan bagaimana dinamika politik dapat berdampak langsung pada kinerja pasar saham. Oleh karena itu, banyak pihak berharap langkah-langkah yang diambil oleh menteri baru dapat membawa stabilitas dan pertumbuhan bagi perekonomian Indonesia di masa depan.
Dengan perkembangan ini, fokus masyarakat dan pelaku pasar kini tertuju pada strategi dan kebijakan yang akan diluncurkan oleh Purbaya dalam mengatasi tantangan yang ada. Investasi yang bijak dan kebijakan yang berkelanjutan menjadi harapan untuk memulihkan kepercayaan pasar di tengah situasi yang tidak menentu.