Nasional

IHSG Diperkirakan Terus Menguat, Uji Level 8.300

Avatar photo
11
×

IHSG Diperkirakan Terus Menguat, Uji Level 8.300

Sebarkan artikel ini

IHSG Ditutup Menguat, Berpotensi Menembus Level Psikologis 8.300

Jakarta — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan pada Kamis sore dengan penguatan signifikan, ditutup di level 8.274,35, naik 121,80 poin atau 1,49 persen. Momentum positif ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan ekonomi domestik dan data yang menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengungkapkan bahwa IHSG memiliki potensi untuk terus meningkat dan menguji level psikologis 8.300. Namun, investor perlu waspada terhadap kemungkinan penarikan singkat (pullback) di akhir pekan akibat aksi ambil untung.

Sentimen positif ini juga berasal dari rencana Danantara Indonesia yang berencana membentuk perusahaan pengelola aset baru. Rencana ini melibatkan penggabungan entitas anak Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank BNI (BBNI) yang akan menghasilkan dana kelolaan diperkirakan mencapai sekitar 8 miliar dolar AS. Meskipun rencana ini diperkirakan akan rampung pada kuartal pertama tahun 2026, keputusan final masih dalam pertimbangan.

Di sisi lain, data ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kredit perbankan tumbuh 7,70 persen year on year (yoy) pada September 2025, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 7,56 persen pada Agustus. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit investasi yang meningkat sebesar 15,18 persen yoy, serta kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing yang tumbuh sebesar 3,37 persen yoy dan 7,42 persen yoy.

Lebih jauh, Money Supply M2 pada bulan September 2025 juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, meningkat 8 persen yoy menjadi Rp9.771,3 triliun, melebihi angka pertumbuhan 7,6 persen yoy yang tercatat di bulan Agustus.

Sementara itu, dalam Rapat Dewan Gubernur BI tanggal 21-22 Oktober 2025, keputusan untuk mempertahankan BI-Rate di level 4,75 persen diambil, dengan suku bunga deposito di 3,75 persen dan fasilitas pinjaman di 5,50 persen.

Dalam konteks global, pasar saham regional Asia menunjukkan beragam pergerakan. Indeks Nikkei mengalami penurunan sebesar 640,79 poin atau 1,30 persen, sementara indeks Shanghai dan Hang Seng menunjukkan penguatan masing-masing sebesar 0,22 persen dan 0,72 persen. Hal ini menunjukkan adanya polaritas dalam tren pasar yang mungkin dipengaruhi oleh rilis data ekonomi di kawasan tersebut.

Frekuensi perdagangan saham pada hari ini tercatat sebanyak 2.400.872 transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 31,26 miliar lembar senilai Rp21,02 triliun. Tercatat 405 saham mengalami penguatan, sedangkan 254 saham melemah dan 152 saham tidak mengalami perubahan.

Mengacu pada Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sebelas sektor mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor properti yang meningkat sebesar 3,70 persen. Sektor transportasi dan logistik serta barang konsumen primer mengikuti dengan kenaikan masing-masing 2,13 persen dan 2,00 persen.

Dengan tren positif terkini, pelaku pasar akan memperhatikan data-data ekonomi internal dan global yang akan dirilis dalam waktu dekat, termasuk data inflasi dari Amerika Serikat dan angka penjualan ritel di Inggris, yang dapat memengaruhi arah pergerakan IHSG ke depannya.