Internasional

Ibu Sandera Hamas Ancam Gugat Netanyahu Jika Anaknya Tewas dalam Penyerbuan Israel

Avatar photo
5
×

Ibu Sandera Hamas Ancam Gugat Netanyahu Jika Anaknya Tewas dalam Penyerbuan Israel

Sebarkan artikel ini

Ibu Sandera Hamas Siap Seret Netanyahu ke Pengadilan Jika Anaknya Terbunuh

Jakarta, CNN Indonesia – Einav Zangauker, ibu dari Matan Zangauker yang disandera oleh Hamas, mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika anaknya terbunuh dalam operasi penyerbuan. Dalam sebuah pernyataan yang mencolok, Einav menegaskan bahwa Netanyahu adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas keselamatan para sandera.

“Jika Netanyahu memilih untuk melanjutkan operasi di Jalur Gaza tanpa mengedepankan kesepakatan penting, itu akan menjadi eksekusi bagi sandera dan tentara kami,” ujar Einav dalam wawancara dengan AFP. Pernyataan tersebut disampaikannya di tengah situasi tegang antara Israel dan Hamas, di mana baru-baru ini Hamas menyetujui kerangka gencatan senjata dan pembebasan sandera di wilayah Palestina. Namun, hingga saat ini, Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait kesepakatan tersebut.

Einav mengancam akan menyeret Netanyahu ke pengadilan jika skenario terburuk terjadi. “Jika Matan kembali dalam peti mati, bukan hanya saya yang akan mempertanggungjawabkan konsekuensinya. Saya akan memastikan bahwa Anda dituduh melakukan pembunuhan berencana,” tegasnya, saat ia berpartisipasi dalam demonstrasi di Tel Aviv untuk mendesak pemerintah segera membebaskan para sandera.

Matan Zangauker bersama kekasihnya, Ilana Gritzewsky, diculik oleh Hamas pada 23 Oktober 2023 saat mereka berlindung di ruang bawah tanah Kibbutz Nir Oz ketika kelompok perlawanan Palestina tersebut melancarkan serangan. Gritzewsky, yang memiliki latar belakang Israel-Meksiko, berhasil dibebaskan oleh Hamas pada November 2023 sebagai bagian dari fase pertama gencatan senjata antara kedua pihak.

Einav Zangauker kini menjadi salah satu sosok utama dalam aksi-aksi unjuk rasa di Tel Aviv, yang menuntut Netanyahu untuk segera mengambil langkah konkret demi keselamatan para sandera. Demonstrasi tersebut menggambarkan kegundahan masyarakat yang terus meningkat atas ketidakpastian nasib para sandera yang berada di dalam tangan Hamas.

Kondisi semakin mendesak. Situasi ini menunjukkan adanya dua sisi yang berbeda dari sebuah konflik yang berkepanjangan dan kompleks. Di satu sisi, terdapat usaha dari Hamas untuk menjalin kesepakatan gencatan senjata, sementara di sisi lain, banyak pihak menganggap bahwa tindakan militer yang keras di Jalur Gaza dapat memperburuk keadaan.

Dengan latar belakang yang begitu rumit, tanggapan dari Netanyahu dan pemerintah Israel terhadap pernyataan Einav dan situasi sandera ini akan sangat berpengaruh terhadap dinamika di kawasan. Masyarakat internasional kini turut menantikan langkah-langkah yang akan diambil, serta dampaknya terhadap situasi perdamaian yang masih jauh panggang dari api ini.

Ke depan, prospek pembebasan sandera akan sangat bergantung pada kemampuan kedua belah pihak untuk berkomunikasi dan mencari solusi yang perdamaian. Sementara itu, Einav Zangauker dan keluarganya akan terus berjuang untuk memastikan keselamatan Matan dan para sandera lainnya.