Berita

Ibu Rumah Tangga Tewas Tragis Diduga Bunuh Diri di Perlintasan Kereta Api Blitar

Avatar photo
2
×

Ibu Rumah Tangga Tewas Tragis Diduga Bunuh Diri di Perlintasan Kereta Api Blitar

Sebarkan artikel ini

Tragedi Mengerikan di Perlintasan Kereta Api Blitar: Ibu Rumah Tangga Diduga Bunuh Diri

Blitar, 27 Oktober 2025 – Sebuah kejadian tragis terjadi di perlintasan kereta api KM 114+1/2, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ketika seorang ibu rumah tangga berinisial S (56) asal Desa Sawentar, Kanigoro, diduga sengaja menabrakkan diri ke Kereta Api Matarmaja. Peristiwa mengerikan ini berlangsung sekitar pukul 09.07 WIB dan disaksikan oleh penjaga palang pintu, Yoga Agus Pratama (23).

Menurut keterangan Kapolsek Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, saksi mata menyebutkan bahwa korban terlihat berdiri sendirian di pinggir perlintasan, sekitar 200 meter dari pos jaganya. Ia tampak mencurigakan ketika terlihat dekat dengan sepeda motor Honda Beat yang diparkirnya. Saat Kereta Api Matarmaja melintas dari arah timur menuju barat, korban tiba-tiba terjatuh dan melintang di perlintasan.

Tabrakan yang tak terhindarkan pun terjadi, karena masinis tidak mampu menghentikan laju kereta. Akibat insiden ini, korban mengalami luka parah, di mana bagian kepala hancur dan anggota tubuhnya terpotong. Korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.

Setelah insiden itu, saksi dan pihak keamanan stasiun melaporkan kejadian tersebut ke Stasiun Garum dan Polsek Garum. Tim Unit Inafis Polres Blitar yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Beberapa barang bukti milik korban, seperti perhiasan, uang tunai, dan sepeda motor, diamankan untuk kepentingan penyelidikan. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk proses visum.

Keluarga korban, M. Nurkolis, menyatakan bahwa S diduga mengakhiri hidupnya akibat depresi yang berkepanjangan. Ia mengungkapkan bahwa korban akhir-akhir ini menghadapi berbagai masalah yang membebani pikirannya. “Keluarga kami merasa khawatir, dan kami menduga ia mungkin ingin mengakhiri hidupnya dengan cara ini,” ujar Nurkolis.

Peristiwa ini mencerminkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi krisis. Banyak individu yang menghadapi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, dan sering kali tidak mendapatkan dukungan yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi komunitas untuk peduli dan saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi masalah.

Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada dan peka terhadap tanda-tanda yang ditunjukkan oleh orang-orang di sekitar mereka. Komunitas perlu lebih aktif dalam menjalin komunikasi dan menyediakan ruang bagi siapa saja yang mungkin mengalami kesulitan.

Sebagai langkah selanjutnya, pihak kepolisian dan pemerintah lokal diharapkan untuk melakukan program edukasi tentang kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Masyarakat, terutama orang-orang terdekat, diimbau untuk lebih peka dan tanggap terhadap kondisi psikologis individu yang menunjukkan gejala depresi.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, diharapkan tragedi seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.