Hulk Hogan, Ikon Gulat Dunia, Meninggal Dunia di Usia 71 Tahun
Jakarta – Dunia gulat profesional berduka meninggalnya Hulk Hogan, salah satu legenda yang paling dikenal, pada Kamis (24/7) di Clearwater, Florida, Amerika Serikat. Hogan, yang berusia 71 tahun, dikabarkan mengalami serangan jantung yang mengantarkannya ke perawatan medis. Sayangnya, upaya penyelamatan tidak berhasil dan ia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Kabar duka ini telah resmi dikonfirmasi oleh World Wrestling Entertainment (WWE) melalui akun media sosial mereka, mengekspresikan rasa kehilangan yang mendalam. “WWE berduka atas meninggalnya Hulk Hogan, salah satu anggota WWE Hall of Fame. Beliau adalah sosok ikonik yang membantu menjadikan WWE dikenal secara global di era 1980-an,” tulis WWE. Pernyataan ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh Hogan dalam membawa gulat profesional ke kancah internasional.
Bagi masyarakat Indonesia, berita ini mengingatkan kita akan daya tarik gulat sebagai salah satu hiburan yang menarik perhatian banyak kalangan. Meski gulat sering kali dianggap sebagai pertunjukan, karakter dan alur cerita yang dibangun oleh para pegulat membuatnya memiliki penggemar yang setia, termasuk di tanah air. Hulk Hogan, dengan penampilannya yang khas—kumis tebal dan bandana—menjadi simbol dari kekuatan dan keadilan di dalam ring gulat.
Terlahir sebagai Terry Gene Bollea pada 11 Agustus 1953 di Georgia, Hogan memulai kariernya di bidang musik sebelum terjun ke dunia gulat pada tahun 1976. Perjalanan tersebut dimulai setelah ia mendapat kesempatan belajar gulat dari Hiro Matsuda, pelatih di Championship Wrestling from Florida. Nama “Hulk Hogan” muncul setelah mendapatkan tawaran dari Vince McMahon Sr., yang melihat potensi besar dalam diri Hogan. Nama dan karakternya, terinspirasi dari karakter Hulk dalam komik Marvel, membuatnya menjadi sosok yang mudah dikenali.
Prestasi Hogan di dunia gulat sangat mengesankan. Ia berhasil menyabet gelar Juara Dunia WCW enam kali, menjadi Juara WWE juga enam kali, dan dua kali menjuarai Royal Rumble. Selain itu, ia masuk dalam jajaran WWE Hall of Fame, yang menunjukkan betapa besar kontribusinya terhadap perkembangan gulat profesional. Melewati berbagai tantangan, Hogan juga bercabang ke dunia perfilman, tampil dalam berbagai film dan serial yang semakin memperkuat popularitasnya sebagai entertainer.
Kepergian Hogan bukan hanya kehilangan bagi penggemarnya di seluruh dunia, tetapi juga menyisakan memori dan inspirasi bagi banyak orang. Dalam konteks ini, kita melihat bagaimana sosoknya memberikan pengaruh positif, terutama kepada generasi muda yang terinspirasi untuk mengejar impian mereka, tak terkecuali di Indonesia.
Bagi masyarakat, kehilangan Hogan menjadi panggilan untuk mengenang perjalanan luar biasa seorang pegulat yang tidak hanya memukau di atas ring, tetapi juga memberikan makna dan pesan bagi kehidupan. Karya dan pengaruhnya akan terus terpatri di hati para penggemar, mengingatkan kita bahwa meskipun seseorang telah tiada, warisannya tetap hidup dalam setiap kenangan dan inspirasi yang ditinggalkannya.