Berita

Hiu Tutul Terdampar di Pantai Pangi Blitar

Avatar photo
6
×

Hiu Tutul Terdampar di Pantai Pangi Blitar

Sebarkan artikel ini
Hiu

Blitar, jumat, 18 Juli 2025 – Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Pantai Pangi, Desa Tumpak Kepuh, Kabupaten Blitar. Seekor hiu tutul yang menjadi salah satu hewan dilindungi, ditemukan terdampar dalam kondisi hidup di pantai tersebut. Sayangnya, nasib naas menimpa hewan sebesar 4-5 meter ini, yang kemudian meninggal dunia tak lama setelah ditemukan. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang penyebab terdamparnya satwa langka tersebut, mengingat tidak ada penjelasan pasti dari pihak berwenang mengenai faktor yang memicu kejadian tragis ini.

Menurut Plt Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Nofik Hari Subagyo, penemuan hiu tutul ini dilaporkan oleh masyarakat setempat pada siang hari kemarin. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur, BPSPL Denpasar, serta Kementerian Ketahanan Perikanan untuk mengatasi situasi ini. Meski upaya evakuasi dan penanganan telah dilakukan, sayangnya hiu tersebut meninggal dunia sebelum sempat dievakuasi secara optimal.

Lebih jauh, masyarakat dan nelayan sekitar kemudian menguburkan bangkai hiu tersebut di tepi pantai. Pihak berwenang mengimbau agar bangkai hewan ini tidak dikonsumsi, mengingat statusnya yang dilindungi dan potensi risiko keracunan. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga habitat satwa langka ini serta menyoroti ketidakpastian penyebab hewan tersebut terdampar, yang mungkin berkaitan dengan kondisi kesehatan hewan itu sendiri. Beberapa kemungkinan yang disampaikan termasuk hewan yang sakit atau sudah tua, namun hal ini masih memerlukan penelitian lebih mendalam untuk memastikan.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kejadian serupa yang sering menimpa satwa laut di perairan Indonesia, memperlihatkan kerentanan ekosistem yang semakin terancam. Ke mana arah perlindungan satwa dan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali? Pertanyaan ini harus menjadi perhatian serius bersama, mengingat peran penting hiu tutul dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Apakah faktor manusia, polusi, atau perubahan iklim turut berkontribusi pada kejadian ini, menjadi hal yang harus diusut tuntas oleh para peneliti dan pihak berwenang.

Hingga saat ini, penyebab pasti terdamparnya hiu tutul di Pantai Pangi masih menjadi misteri. Yang jelas, kejadian ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap satwa langka harus dilakukan dengan serius dan berkelanjutan, agar kejadian tragis seperti ini tidak terus berulang di masa depan.**