Internasional

Hamas Siap Negosiasi Pertukaran Tawanan dengan Israel di Kairo

Avatar photo
3
×

Hamas Siap Negosiasi Pertukaran Tawanan dengan Israel di Kairo

Sebarkan artikel ini

Hamas Nyatakan Kesediaan untuk Negosiasi Pertukaran Tawanan dengan Israel

Jakarta, CNN Indonesia — Hamas menyatakan niatnya untuk mencapai kesepakatan dan melakukan pertukaran tawanan dengan Israel di tengah proses perundingan untuk mengakhiri perang di Gaza. Hal ini seiring dengan proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Delegasi negosiator Hamas diperkirakan akan tiba di Kairo, Mesir pada hari Minggu, sebelum melanjutkan ke Sharm el-Sheikh untuk melangsungkan negosiasi. Seorang pejabat senior Hamas yang tidak ingin diungkapkan namanya menyatakan bahwa negosiasi dilaksanakan secara tidak langsung dengan delegasi dari Israel.

“Hamas sangat ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan segera memulai proses pertukaran tahanan sesuai dengan kondisi lapangan,” ujarnya seperti dilaporkan oleh AFP. Ia menekankan bahwa tindakan militer tidak seharusnya menghalangi pelaksanaan rencana yang diusulkan oleh Presiden Trump. Dia menambahkan, “Jika Israel memiliki niat tulus untuk mencapai kesepakatan, Hamas siap.”

Sumber Palestina yang dekat dengan Hamas mengungkapkan bahwa delegasi kedua belah pihak akan berada di lokasi yang sama namun terpisah, jauh dari perhatian media. Dalam komunikasi dengan para mediator, Hamas menekankan pentingnya bagi Israel untuk menghentikan operasi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk semua aktivitas udara dan pengintaian, serta menarik diri dari Kota Gaza.

“Seiring penghentian aktivitas militer Israel, Hamas dan faksi perlawanan lainnya juga akan menghentikan operasi dan aksi militer mereka,” tambahnya.

Perundingan tersebut juga diharapkan mencakup diskusi mengenai peta yang disediakan oleh Israel, yang menunjukkan rute dan garis waktu untuk penarikan. Garis waktu ini diharapkan dapat disinkronkan dengan proses pertukaran tahanan yang diusulkan. Delegasi Hamas juga akan menyampaikan daftar nama tawanan Palestina yang perlu dibebaskan Israel sebagai imbalan terhadap tawanan Israel.

Sebelumnya, Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Trump pada hari Jumat (3/10). Dalam kesepakatan ini, Hamas sepakat untuk membebaskan sandera sesuai dengan rencana yang telah diusulkan. Menurut rencana tersebut, Israel diharapkan untuk membebaskan sekitar 250 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup dan lebih dari 1.700 tahanan dari Jalur Gaza, yang ditangkap setelah peristiwa 7 Oktober 2023.

Negosiasi ini terjadi di tengah ketegangan yang terus berlanjut di Gaza dan diyakini menjadi langkah awal menuju resolusi yang lebih permanen. Masyarakat internasional dan berbagai pihak terkait terus memantau perkembangan ini dengan harapan adanya jalan damai yang dapat mengakhiri konflik yang telah berkepanjangan.

Dengan adanya niat dari Hamas untuk bernegosiasi, diharapkan akan tercipta suasana yang lebih kondusif bagi tindakan damai di kawasan ini.