Nasional

Gus Falah Desak Chairul Tanjung Minta Maaf atas Penistaan Pesantren oleh Trans7

Avatar photo
19
×

Gus Falah Desak Chairul Tanjung Minta Maaf atas Penistaan Pesantren oleh Trans7

Sebarkan artikel ini

Gus Falah Desak Chairul Tanjung Minta Maaf atas Penistaan Pesantren di Trans7

Jakarta – Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nasyirul Falah Amru atau yang lebih dikenal sebagai Gus Falah, mendesak Chairul Tanjung, pendiri dan pemilik CT Corp, untuk mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan bertemu dengan Ketua Umum PBNU, Kiai Haji Yahya Cholil Staquf. Permintaan ini terkait dengan penayangan yang diduga menghina pesantren oleh stasiun televisi Trans7, yang merupakan bagian dari grup media CT Corp.

Gus Falah menegaskan bahwa tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 mencoreng muruah pesantren dan para kiai. Dalam keterangan resminya, ia mengatakan, “Sudah seharusnya Pak Chairul Tanjung meminta maaf kepada ulama dan umat Islam dengan sowan ke Kiai Yahya selaku Ketum PBNU.”

Ia mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya pemahaman yang ditunjukkan oleh media milik Chairul Tanjung mengenai sejarah dan budaya pesantren, yang mencerminkan ketidakpedulian terhadap nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh komunitas pesantren. Dalam tayangan tersebut, ada adegan yang memperlihatkan santri memberi salam kepada kiai, disertai narasi yang menyatakan bahwa santri harus rela “ngesot” untuk menghadapi kiai, dengan pernyataan bahwa seharusnya kiai yang kaya memberikan amplop kepada santri.

Tayangan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, dengan netizen menyerukan boikot terhadap Trans7. Gus Falah selaku anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menegaskan bahwa Chairul Tanjung, sebagai pemimpin dalam konglomerasi tersebut, harus bertanggung jawab atas insiden ini.

“Ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk insan media, bahwa kita harus menjaga adab dan hormat kepada para ulama. Kita tidak bisa sembarangan memproduksi konten tanpa memahami sepenuhnya apa yang kita sajikan,” ujarnya.

Gus Falah menekankan pentingnya edukasi dan kehati-hatian dalam penyampaian konten agar tidak menyinggung pihak mana pun, khususnya terkait nilai-nilai keagamaan yang sensitif. Ia berharap insiden ini tidak hanya menjadi sorotan bagi CT Corp tetapi juga menjadi peringatan bagi media lain untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi isu-isu keagamaan.

Chairul Tanjung, yang dikenal sebagai tokoh sukses di Indonesia dengan berbagai lini bisnis di bawah CT Corp, termasuk media, diharapkan bisa mengambil langkah yang bijaksana demi menjaga kerukunan dan menghormati nilai-nilai pesantren serta para ulama. Sebelumnya, DPR juga telah berencana memanggil pihak-pihak terkait, termasuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pihak Trans7, untuk memberikan klarifikasi mengenai tayangan yang dipermasalahkan ini.

Insiden ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh media dalam menyampaikan informasi dengan sensitif, terutama yang berkaitan dengan budaya dan tradisi masyarakat. Diharapkan ke depan, media dapat lebih bertanggung jawab dalam setiap tayangan dan konten yang disajikan kepada publik.