Nasional

Gubernur Sumut Instruksikan Mitigasi Dini Banjir Bandang di Bukit Lawang

Avatar photo
2
×

Gubernur Sumut Instruksikan Mitigasi Dini Banjir Bandang di Bukit Lawang

Sebarkan artikel ini

Gubernur Sumut Instruksikan Mitigasi Banjir Bandang di Bukit Lawang

Medan – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengingatkan pentingnya mitigasi dini bencana banjir bandang di kawasan wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi virtual dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI, Dwikorita Karnawati, pada Sabtu.

Bobby menekankan bahwa kesiapsiagaan bencana perlu ditingkatkan untuk menghindari terulangnya tragedi yang terjadi pada 2023. “Kesiapan kita adalah mengantisipasi,” ungkapnya. Selain itu, ia mendorong semua pihak, termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memberikan pemahaman tentang mitigasi kepada masyarakat dan pelaku usaha di sekitar Sungai Bahorok.

Gubernur meminta masukan dari BMKG terkait langkah-langkah pencegahan agar bencana serupa tidak terulang. “Meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi warga dan pelaku usaha sangat penting agar mereka dapat mengetahui jika bencana akan terjadi,” katanya.

Dwikorita menjelaskan bahwa banjir bandang di Bukit Lawang dipicu oleh gempa bumi yang tidak dirasakan oleh manusia, menyebabkan pergeseran kontur tanah. Sebelumnya, bencana serupa pada tahun 2003 disebabkan oleh longsoran di wilayah perbukitan Bukit Barisan, terutama di sepanjang Sungai Bahorok. “Longsoran ini terjadi akibat kontur tanah yang curam dan mudah bergerak,” katanya.

Material longsor, seperti kayu, menumpuk dan membendung hulu sungai. Saat musim hujan tiba, air yang tinggi menjebol bendungan alami tersebut, menyebabkan air, tanah, dan material lain meluncur deras ke permukiman di sekitar Sungai Bahorok. “Waspadai sejak awal Desember, karena ada potensi gempa kecil yang tidak terdeteksi,” tambah Dwikorita.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah melakukan pemantauan terhadap sungai dan bukit untuk mengidentifikasi perubahan struktur tanah, seperti retakan atau penumpukan yang dapat membendung aliran sungai. “Material yang menumpuk harus dihilangkan secara bertahap, bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten,” jelasnya.

BMKG berkomitmen untuk memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat, mengingat tingginya curah hujan yang diprediksi.

Bupati Langkat, Syah Afandin, mengapresiasi perhatian Gubernur terhadap destinasi wisata Bukit Lawang. Ia menyebutkan bahwa keseriusan Bobby dalam pembangunan dan antisipasi bencana di wilayahnya menjadi kabar baik bagi masyarakat Langkat. “Kami sangat senang atas perhatian Pak Gubernur dan berharap pembangunan terus berlanjut di sini,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah mitigasi yang konkret dan keterlibatan semua pihak, diharapkan masyarakat di sekitar Bukit Lawang dapat lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa depan.