Lebih dari 800 Orang Tewas Akibat Gempa di Afghanistan
Jakarta, CNN Indonesia – Sebuah gempa bumi berkekuatan 6,0 Skala Richter mengguncang Afghanistan pada Minggu malam, 31 Agustus 2023, dan mengakibatkan lebih dari 800 orang tewas. Bencana ini terjadi pada kedalaman delapan kilometer, dengan pusat guncangan berlokasi sekitar 27 kilometer dari kota Jalalabad, provinsi Nangarhar.
Wilayah yang paling parah terdampak adalah provinsi Kunar, yang merupakan pusat dari gempa. Di sana, diperkirakan sekitar 800 orang tewas dan 2.500 lainnya mengalami luka-luka. Di provinsi tetangga, Nangarhar, kejadian serupa juga menelan korban jiwa, dengan 12 orang dilaporkan tewas dan 255 orang mengalami cedera akibat guncangan.
Gempa ini disusul oleh lima gempa susulan, yang paling kuat tercatat bermagnitudo 5,2. Kekuatan gempa dan kedalaman yang dangkal menyebabkan rumah-rumah tradisional yang terbuat dari bata lumpur tidak mampu bertahan dan runtuh, menambah jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Afghanistan, sebuah negara yang sering mengalami bencana alam, menghadapi tantangan besar dalam menangani dampak dari bencana ini. Banyak daerah, terutama yang terpencil, kesulitan mendapatkan akses bantuan dan pemulihan yang memadai. Sebagian besar penduduk tinggal di rumah yang rentan, membuat mereka berisiko tinggi saat gempa terjadi.
Pemerintah setempat dan lembaga internasional kini bergerak cepat untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada para korban. Tindakan awal berupa penyaluran makanan, obat-obatan, dan perlindungan untuk mereka yang kehilangan tempat tinggal tengah dilakukan. Namun, tantangan datang dari keterbatasan infrastruktur dan cuaca yang tidak menentu, memperlambat proses penanganan bencana.
Sejumlah organisasi non-pemerintah (NGO) juga turut berperan dalam aksi tanggap darurat ini. Mereka berupaya memberikan bantuan medis dan psikososial kepada para penyintas yang mengalami trauma. Sementara itu, masyarakat setempat bersatu untuk saling membantu, membantu mengangkat puing-puing dan mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Salah satu penduduk setempat menceritakan momen mengerikan saat gempa berlangsung. “Saya merasakan bumi bergetar dan semua barang di dalam rumah berjatuhan. Kami langsung keluar, tapi banyak yang tidak sempat. Kami sangat berduka,” ungkapnya. Ungkapan duka ini mencerminkan kedalaman kesedihan yang dirasakan oleh banyak orang di daerah yang terdampak.
Pemerintah Afghanistan, dalam upaya menanggulangi bencana ini, menyerukan masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk tim penyelamat. Selain itu, mereka juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.
Dalam situasi krisis ini, solidaritas antarwarga dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mempercepat proses pemulihan dan memberikan harapan baru kepada mereka yang terdampak. Upaya penyelamatan dan rekonstruksi diharapkan dapat segera dilakukan untuk memulihkan kehidupan masyarakat yang hancur akibat bencana ini.