Nasional

Gempa Magnitudo 5,7 Rusak 16 Rumah di Situbondo

Avatar photo
3
×

Gempa Magnitudo 5,7 Rusak 16 Rumah di Situbondo

Sebarkan artikel ini

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Situbondo, 16 Rumah Warga Rusak

Gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo mengguncang Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis sore, 25 September 2025. Akibat bencana alam ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bahwa sebanyak 16 rumah warga mengalami kerusakan. Tim BPBD, dibantu oleh personel Kodim 0823 dan Polres setempat, masih melakukan pendataan di sejumlah desa yang terdampak.

Menurut informasi awal dari BPBD, kerusakan yang dilaporkan terjadi di beberapa desa, namun lokasi spesifik dan tingkat kerusakan masing-masing masih akan terus dipastikan. Guncangan gempa terasa kuat dan sempat membuat panik warga yang berada di tengah aktivitas sehari-hari. Banyak warga yang berlari keluar rumah untuk mencari tempat aman.

Seusai kejadian, tim penanggulangan bencana segera dikerahkan untuk melakukan evaluasi dan membantu masyarakat terdampak. “Kami masih dalam proses pendataan dan pemantauan situasi di lapangan. Jumlah kerusakan bisa bertambah karena kita belum mendapatkan laporan dari seluruh desa,” ujar Kepala BPBD Situbondo.

Proses normalisasi kondisi pasca-gempa mulai dilakukan. Tim BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Selain itu, pihak berwenang telah menyiapkan posko tanggap darurat untuk memberikan bantuan sementara kepada warga yang membutuhkan, termasuk penyediaan makanan dan kebutuhan dasar lainnya.

Latar belakang keadaan geologis daerah Situbondo yang terletak di jalur gempa aktif, menjadikan wilayah ini rentan terhadap bencana serupa. Masyarakat diingatkan untuk selalu siap menghadapi bencana dengan cara mengikuti pelatihan kesiapsiagaan yang sering digelar oleh BPBD dan instansi terkait.

Situasi akan terus dipantau seiring dengan upaya pemulihan yang dilakukan. Dalam kesempatan ini, masyarakat setempat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari petugas yang ada di lapangan. “Kami harap warga tetap tenang dan tidak terpancing kabar yang tidak jelas sebelum mendapatkan informasi resmi dari pihak berwenang,” tambah Kepala BPBD.

Sementara itu, keberadaan alat monitoring gempa di daerah tersebut menjadi hal penting untuk memberikan informasi lebih cepat kepada penduduk setempat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak risiko yang ditimbulkan oleh gempa di masa mendatang.

Hingga berita ini diturunkan, tim penanggulangan bencana masih bekerja keras untuk melakukan pemantauan dan mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan. Masyarakat berharap agar situasi segera membaik dan kerusakan yang terjadi dapat segera diperbaiki.

Dalam menghadapi bencana, solidaritas antarsesama warga sangat diperlukan. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, menjadi kunci dalam proses pemulihan pasca-gempa. Keberhasilan penanggulangan bencana sangat bergantung pada kerjasama yang baik antara semua unsur.