Nasional

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Bitung, Sulawesi Utara, Tanpa Tsunami

Avatar photo
1
×

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Bitung, Sulawesi Utara, Tanpa Tsunami

Sebarkan artikel ini

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Bitung, Sulawesi Utara: Tidak Berpotensi Tsunami

Jakarta – Kota Bitung, Sulawesi Utara, mengalami gempa dengan magnitudo 5,7 pada Rabu (13/8) malam pukul 23.45 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak 65 kilometer arah tenggara dari Bitung dengan kedalaman 46 kilometer di bawah permukaan laut.

BMKG mengungkapkan bahwa informasi ini dirilis dengan prioritas kecepatan, sehingga dapat mengalami perubahan seiring dengan pengolahan data yang lebih lengkap. Meskipun terjadi di kawasan laut, pihak BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Reaksi masyarakat pun muncul setelah kejadian tersebut. Sejumlah warganet di media sosial melaporkan merasakan getaran gempa. Salah seorangnya mengungkapkan pengalaman merasakannya dengan komentar, “Cukup goyang.”

Kota Bitung terletak sekitar 40 kilometer di timur Kota Manado, yang merupakan ibu kota Sulawesi Utara. Daerah ini merupakan ujung utara Pulau Sulawesi dan berada di samping Pulau Lembeh, yang dipisahkan oleh selat.

BMKG terus memantau dan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, meskipun tidak ada ancaman tsunami. Masyarakat di kawasan rawan gempa diimbau tetap siap dengan prosedur evakuasi dan keamanan.

Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia memang sering dilanda gempa, menunjukkan aktivitas seismik yang cukup tinggi di region ini. Kepala BMKG, dalam kesempatan sebelumnya, menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi gempa.

Dengan kejadian ini, masyarakat diimbau untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG serta otoritas terkait.

Kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko gempa sangat penting, terutama di wilayah yang rentan terhadap kegiatan seismik. Upaya penyuluhan dan edukasi tentang bencana harus terus dioptimalkan agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di masa mendatang.