Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, menegaskan bahwa gas bumi memegang peran krusial dalam mencapai swasembada energi nasional. Dalam forum diskusi yang berlangsung di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Erika menyatakan bahwa selain sebagai sumber energi transisi yang lebih bersih, gas bumi juga berkontribusi untuk pertumbuhan perekonomian.
Erika menyampaikan pemanfaatan gas bumi sejalan dengan prioritas nasional yang digariskan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Prioritas tersebut menekankan kemandirian bangsa dalam hal energi, pangan, air, serta dukungan terhadap ekonomi hijau dan biru.
“Gas bumi bukan hanya sekadar energi transisi yang lebih bersih, tetapi juga menjadi penopang utama bagi sektor industri, kelistrikan, dan rumah tangga. Manfaat ini dirasakan secara luas oleh masyarakat,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Erika juga menekankan pentingnya kerjasama dengan PT PGN Tbk dan badan usaha terkait untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas di wilayah Indonesia. Pembahasan juga mencakup pengembangan jaringan gas bumi (jargas) di berbagai daerah, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat secara efisien dan adil.
Anggota Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, menambahkan bahwa peningkatan pemanfaatan jargas sangat penting. Menurutnya, jargas dapat meningkatkan efisiensi energi dan menjadi bagian dari transisi ke energi bersih di Tanah Air. Dia berharap penggunaan sistem klaster compressed natural gas (CNG) dapat lebih efektif, dan memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya di sekitar Sleman dan Yogyakarta.
“Jargas diharapkan menjadi solusi energi yang efisien, ramah lingkungan, dan bermanfaat nyata bagi rumah tangga, pelaku usaha kecil, maupun industri,” tambah Wahyudi.
Selain forum diskusi, BPH Migas juga melakukan pemantauan lapangan di Truntum Gasblock Borobudur dan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Karangrejo, Magelang, serta Pressure Regulating Station (PRS) di Sleman. Wahyudi menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pemanfaatan jargas berjalan optimal dan memperluas akses gas bumi untuk masyarakat.
“Dengan meningkatnya jumlah pelanggan jargas, distribusi energi, khususnya gas bumi, akan semakin baik. Kami minta agar badan usaha selalu memperbarui data, sehingga pemerintah bisa memantau harga jual jargas secara lebih adil dan transparan,” ujar Wahyudi.
Direktur Komersial PGN, Aldiansyah Idham, menyampaikan bahwa penggunaan jargas kini diperluas ke berbagai sektor, termasuk rumah sakit, hotel, restoran, dan kafe. Ia menegaskan pentingnya dukungan dari BPH Migas agar pengembangan jargas dapat berlangsung berkelanjutan.
“Sinergi ini sangat penting agar kami dapat memperluas infrastruktur jaringan gas dengan sistem klaster CNG tidak hanya di Sleman dan Yogyakarta, tetapi juga ke daerah lain di Indonesia,” imbuh Aldiansyah.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah anggota Komite BPH Migas dan pimpinan PGN, yang menunjukkan komitmen bersama dalam mengembangkan infrastruktur energi untuk masa depan yang lebih baik.