Nasional

Garuda Indonesia Lakukan Perombakan Direksi, Tunjuk Dua Ekspatriat untuk Perkuat Manajemen dan Teknologi

Avatar photo
12
×

Garuda Indonesia Lakukan Perombakan Direksi, Tunjuk Dua Ekspatriat untuk Perkuat Manajemen dan Teknologi

Sebarkan artikel ini

Jabatan Eksekutif Garuda Indonesia Diperkuat dengan Penunjukan Ekspatriat

Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan perombakan struktur direksi dengan menunjuk dua ekspatriat dalam jajaran manajemen. Penunjukan ini, yang juga mendapat dukungan dari Menteri Investasi Rosan Roeslani, bertujuan untuk memperkuat transformasi dan teknologi perusahaan penerbangan nasional tersebut.

Menurut Rosan, langkah ini merupakan bagian dari strategi manajemen Garuda untuk memperkuat operasional dan meningkatkan kinerja. “Kita melihat ini sebagai penguatan manajerial yang dibutuhkan Garuda saat ini. Penempatan dua ekspatriat ini untuk pertama kalinya di perusahaan BUMN juga sudah diperbolehkan oleh undang-undang,” ungkap Rosan dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, baru-baru ini.

Kedua ekspatriat yang diangkat, Balagopal Kunduvara dan Neil Raymond Mills, diharapkan mampu membawa pengalaman mereka yang luas di industri penerbangan global. Balagopal telah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di Singapore Airlines, sementara Neil memiliki rekam jejak di berbagai maskapai internasional lainnya. Rosan menambahkan, “Pengalaman mereka sangat penting dalam proses transformasi yang sedang dilakukan di Garuda.”

Seiring dengan penunjukan ini, Garuda Indonesia juga mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu lalu, memutuskan untuk mengganti posisi direktur utama yang sebelumnya dijabat oleh Wamildan Tsani dengan Glenny H. Kairupan. Glenny, yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris perusahaan, diharapkan mampu membawa visi baru untuk Garuda.

“Langkah ini adalah bagian dari proses penyelamatan dan penyehatan Garuda. Kami percaya bahwa dengan manajemen yang tepat, perusahaan akan dapat menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Rosan. Selain Glenny, posisi Wakil Direktur Utama kini dijabat oleh Thomas Sugiarto Oentoro, sedangkan kursi komisaris yang ditinggalkan Glenny akan diisi oleh Frans Dicky Tamara.

Menteri Investasi juga menjelaskan bahwa Danantara, sebagai lembaga pengelola investasi negara, secara berkala melakukan analisis kinerja dan strategi yang diterapkan di Garuda. “Kami akan memberikan pendanaan lebih lanjut dan memastikan penggunaan dana tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,” tegas Rosan.

Mengenai durasi kerja kedua ekspatriat tersebut, Rosan menegaskan bahwa semua mekanisme yang berlaku akan diikuti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjalankan praktik manajerial yang transparan dan akuntabel.

Dengan tambahan keahlian dan pengalaman dari para ekspatriat, Garuda Indonesia berharap dapat menghadapi tantangan yang ada dan melanjutkan transformasi menuju pelayanan yang lebih baik. Rosan menutup pernyataannya dengan optimisme. “Secara keseluruhan, kami melihat ini sebagai langkah yang sangat baik untuk masa depan Garuda Indonesia,” pungkasnya.

Dengan perubahan ini, diharapkan Garuda Indonesia dapat kembali menjadi maskapai yang kuat dan kompetitif di pasar penerbangan global.