Ganda Putra Indonesia Terhenti di Semifinal Indonesia Masters 2025
Jakarta – Pasangan ganda putra Indonesia, Raymond Indra dan Nikolaus Joaquin, harus mengakhiri langkah mereka di babak semifinal Indonesia Masters 2025 setelah kalah dari pasangan Korea Selatan, Yong Jin dan Na Sung Seung, dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Remaja, Pekanbaru, Sabtu (20/9). Pertandingan tersebut berlangsung ketat dan berakhir dengan skor 21-18, 17-21, 19-21.
Raymond dan Joaquin mengakui telah melakukan perkembangan signifikan dalam permainan mereka meski hasil akhir tidak sesuai harapan. Joaquin menilai, kemajuan ini terlihat dari semakin baiknya pemahaman karakter bermain satu sama lain. “Selama bertanding, kami merasa ada progres dalam permainan. Kami kini lebih saling mengenal dan memahami kekuatan serta kelemahan masing-masing,” ungkap Joaquin.
Kedua pemain juga sepakat bahwa kekalahan mereka disebabkan oleh hilangnya fokus, terutama pada saat-saat krusial di akhir pertandingan. Raymond menambahkan, meskipun pada gim kedua mereka sempat unggul, semangat juang yang tinggi justru membuat mereka memainkan permainan dengan lebih terburu-buru. “Kami seharusnya bisa menjaga kestabilan, tetapi keinginan untuk menang membuat kami kehilangan fokus,” jelasnya.
Joaquin juga menekankan pentingnya saling mengingatkan ketika situasi di lapangan mulai tidak mendukung, terutama saat tekanan meningkat. “Kami perlu lebih aktif berkomunikasi saat salah satu dari kami merasa tertekan,” imbuhnya.
Dengan hasil ini, Indonesia tidak memiliki wakil di babak final untuk sektor ganda putra pada turnamen BWF Super 100. Keberhasilan di turnamen ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi Raymond dan Joaquin untuk meningkatkan performa mereka di masa mendatang.
Persaingan di level internasional menuntut para atlet untuk terus beradaptasi dan belajar dari setiap pengalaman. Semoga pengalaman yang didapat di Indonesia Masters ini menjadi motivasi bagi kedua pebulu tangkis untuk kembali berjuang dan meraih hasil yang lebih baik di turnamen mendatang.
Kekalahan ini juga menjadi catatan bagi pihak pelatih dan manajemen untuk lebih memperhatikan aspek mental dan strategi dalam permainan, agar pemain dapat tampil lebih konsisten dan maksimal saat bersaing di level yang lebih tinggi.