Jakarta, CNN Indonesia – Pada Kamis (22/8), perhatian publik tertuju pada besaran gaji anggota DPR di negara-negara tetangga Indonesia serta keberadaan pangkalan rudal balistik Korea Utara yang berdekatan dengan wilayah China. Dalam konteks geopolitik yang lebih luas, Indonesia juga dianggap memiliki peluang sebagai penjamin keamanan bagi Ukraina dalam kelompok yang dikenal sebagai Groups Friends for Peace.
Gaji Anggota DPR Tetangga: Singapura Masih Tertinggi
Dalam pembahasan mengenai gaji anggota DPR RI, yang saat ini tercatat lebih dari Rp100 juta per bulan, menarik untuk dicermati bagaimana perbandingannya dengan negara-negara tetangga. Di Singapura, sistem gaji anggota parlemen berbeda karena mereka tidak memperoleh gaji bulanan tetap. Sebaliknya, mereka mendapatkan tunjangan tahunan yang cukup menjanjikan, yaitu mencapai SGD 192.500 atau sekitar Rp2,19 miliar per tahun, setara dengan Rp182,8 juta per bulan. Meskipun gaji anggota DPR RI terbilang tinggi setelah adanya kenaikan tunjangan, tetap saja tidak dapat menandingi angka yang diterima oleh rekan-rekannya di Singapura.
Pangkalan Rudal Balistik Rahasia Korut
Selain isu gaji, perhatian lain juga tertuju pada laporan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengenai pengembangan militer Korea Utara. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut memiliki pangkalan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru dan rahasia, terletak sekitar 27 kilometer dari perbatasan China. Pangkalan yang dikenal sebagai Sinpung-dong ini diduga menampung enam hingga sembilan ICBM berkemampuan nuklir beserta peluncurnya. Pangkalan ini dipandang sebagai potensi ancaman nuklir tidak hanya bagi negara-negara di Asia Timur, tetapi juga bagi daratan Amerika Serikat.
Peluang Indonesia Dalam Menjamin Keamanan Ukraina
Di aspek lain, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, memberikan tanggapannya terkait peran NATO dalam menjaga keamanan Ukraina. Dalam konferensi pers di Jakarta, Tolchenov menegaskan bahwa kehadiran tentara NATO di Ukraina akan dianggap sebagai tindakan agresi. Dia juga menyatakan bahwa kelompok Groups Friends for Peace, yang termasuk Indonesia, memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam upaya menjamin kemanan negara tersebut di masa mendatang.
“Jika ada tentara NATO yang secara resmi berada di wilayah Ukraina, itu akan menjadi tindakan agresi,” ujar Tolchenov. Pernyataan ini menunjukkan ketegangan yang terus berlangsung di area konflik dan membuka peluang bagi Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam diplomasi internasional.
Dengan berbagai isu yang saling terkait, dari gaji anggota DPR yang mengundang perhatian hingga dinamika keamanan global yang melibatkan negara-negara besar, tantangan bagi Indonesia dalam merumuskan kebijakan luar negeri yang tepat semakin kompleks. Sebagai pelaku kunci di kawasan, sikap dan langkah Indonesia akan sangat menentukan dalam menjaga stabilitas regional dan berperan sebagai mediator dalam konflik yang ada.