Filipina dan Amerika Serikat Meramaikan Polytron Superliga Junior 2025
Jakarta – Polytron Superliga Junior 2025 yang berlangsung di GOR Djarum Kudus, Jawa Tengah, dari 15 hingga 21 September 2025, menciptakan momen bersejarah dengan partisipasi Filipina dan Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Keikutsertaan kedua negara ini semakin memperkaya kompetisi turnamen bulu tangkis junior ini.
Melvin Nubla, kepala pengembangan Filipina Badminton Association, menyatakan bahwa keikutsertaan timnya merupakan kesempatan penting bagi pemain muda Filipina, yang sebagian besar baru kali pertama berkompetisi di luar negeri. Menurutnya, turnamen ini menyediakan banyak pengalaman positif, terutama dalam beradaptasi dengan standar permainan internasional.
“Polytron Superliga Junior 2025 adalah kesempatan berharga untuk pemain muda belajar dan mengembangkan keterampilan,” ungkap Melvin dalam pernyataannya.
Walaupun Filipina menghadapi sejumlah kekalahan di kategori U-17 dan U-19 putri, mereka mendapatkan pelajaran berharga dari melawan tim-tim kuat seperti PB Djarum dan klub-klub asal Thailand. Sementara itu, tim Amerika Serikat memanfaatkan gelaran ini sebagai persiapan menjelang Kejuaraan Dunia Junior di Guwahati, India, yang akan diadakan pada bulan Oktober.
Eti Gunawan, manajer sekaligus pelatih Global Badminton Academy di Amerika, menyoroti pentingnya turnamen beregu ini sebagai ajang bagi pemainnya untuk mengasah strategi serta mental bertanding. Ia menyebut bahwa keterbatasan jumlah pemain di Amerika berdampak pada penggunaan pemain yang bermain rangkap. “Format beregu yang ketat menjadikan atlet belajar banyak serta menambah pengalaman mereka,” ucap Eti, yang sudah melatih sejak 2011.
Salah satu pemain AS, Zoey Tan, berusia 16 tahun, merasa antusias dapat merasakan atmosfer persaingan bulu tangkis di Asia. Menurutnya, “Level persaingan sangat tinggi, terutama dari tim Indonesia dan Thailand. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk berlatih lebih keras.”
Hendrawan, penasihat teknis sektor tunggal PB Djarum, menilai bahwa kehadiran negara-negara baru akan semakin memperketat kompetisi. Ia menekankan bahwa turnamen beregu junior jarang diadakan, sehingga menjadi sarana penting untuk membangun mental juara atlet muda.
“Turnamen ini melatih arti kebersamaan, strategi tim, dan tanggung jawab, yang sangat berguna saat penampilan di ajang besar seperti Thomas Cup, Uber Cup, atau Sudirman Cup,” kata Hendrawan.
Atlet PB Djarum U-17 putri, Jane Maira Faiza, juga merasakan keuntungan dari format beregu. “Jika ada teman yang kalah, kami saling mendukung, bukan malah menyalahkan. Tim kami sudah konsisten menang, semoga bisa terus bertahan,” ujarnya.
Dengan adanya partisipasi Filipina dan Amerika Serikat, Polytron Superliga Junior 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wahana bagi para atlet muda untuk saling bertukar pengalaman dan meningkatkan kualitas bermain. Event ini diharapkan dapat memicu semangat juang dan rasa persaingan di kalangan atlet, mempersiapkan mereka untuk tantangan yang lebih besar di hadapan arena internasional.