Internasional

Fiji Resmikan Kedutaan Besar Pertama di Yerusalem

Avatar photo
2
×

Fiji Resmikan Kedutaan Besar Pertama di Yerusalem

Sebarkan artikel ini

Fiji Resmikan Kedutaan Besar di Yerusalem: Langkah Berani di Tengah Kontroversi Diplomatik

Jakarta, CNN Indonesia – Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, secara resmi meresmikan kedutaan besar negaranya di Yerusalem pada Rabu, 17 September 2023. Ini menjadikan Fiji sebagai negara kepulauan pertama yang memiliki misi diplomatik tetap di Israel. Acara peresmian berlangsung di Kementerian Luar Negeri Israel dan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar.

Rabuka menyatakan, “Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas ikatan istimewa dan persahabatan serta hubungan yang langgeng antara Fiji dan Negara Israel.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Fiji untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Israel. Dalam sambutannya, Saar menyambut baik keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai “keputusan yang berani, bermoral, dan bersejarah.”

Keputusan Fiji ini menempatkannya dalam kelompok kecil negara yang sebelumnya telah membuka kedutaan besar di Yerusalem. Negara-negara lain yang telah melakukannya adalah Amerika Serikat, Guatemala, Honduras, Kosovo, Paraguay, dan Papua Nugini. Argentina pun telah berencana mengikuti langkah ini dengan membuka kedutaannya di Yerusalem pada tahun 2026.

Meskipun demikian, keputusan untuk mendirikan kedutaan di Yerusalem tetap kontroversial, mengingat status Kota Yerusalem yang masih dipersengketakan. Sejak Perang Enam Hari pada 1967, Israel telah menduduki Yerusalem timur dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh komunitas internasional. Israel mengklaim kota tersebut sebagai ibu kota yang abadi dan tak terbagi, sementara Otoritas Palestina menginginkan Yerusalem timur, termasuk Kota Tua, sebagai ibu kota negara mereka yang akan datang.

Sejak pengakuan sepihak oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2017, yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, ketegangan di wilayah tersebut meningkat. Langkah tersebut memicu kecaman dari Palestina dan reaksi negatif dari banyak negara di dunia. Pada 14 Mei 2018, Amerika Serikat secara resmi memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem, diikuti oleh Guatemala dua hari kemudian.

Kedutaan Fiji menjadi yang pertama dibuka oleh negara Asia-Pasifik setelah Papua Nugini yang meresmikan kedutaannya di Yerusalem pada bulan September 2023. Dengan keputusan ini, Fiji menunjukkan niatnya untuk lebih terlibat dalam dinamika politik Timur Tengah, meskipun keputusan tersebut berpotensi menimbulkan reaksi dari negara-negara yang mendukung Palestina.

Fiji, dengan populasi sekitar 890.000 jiwa, telah mempertahankan hubungan baik dengan Israel selama bertahun-tahun, dan langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah Fiji untuk memperkuat diplomasi globalnya. Dengan langkah keberanian ini, diharapkan dapat membuka peluang baru untuk kerjasama di berbagai bidang antara Fiji dan Israel, meskipun tantangan yang berkaitan dengan konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut tetap menjadi isu yang harus diperhatikan.

Peresmian kedutaan ini tidak hanya menandai langkah penting bagi Fiji, tetapi juga menjadi sinyal bahwa perubahan dinamika politik global terus berlangsung di tengah tantangan yang ada.