FBI Cari Tahu Pelaku Penembakan Loyalis Trump, Charlie Kirk di Utah
Jakarta, CNN Indonesia – Biro Investigasi Federal (FBI) telah merilis foto seorang pria yang diduga terlibat dalam penembakan fatal terhadap Charlie Kirk, seorang loyalis Presiden AS Donald Trump, di Universitas Utah Valley. Melalui akun X @FBISaltLakeCity pada Kamis (11/9), FBI meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi sosok tersebut.
Dalam foto yang dirilis, pria yang dicurigai tampak mengenakan kaos hitam lengan panjang, topi baseball, dan kacamata hitam. Identitas dan keberadaannya hingga saat ini masih belum diketahui.
Pihak FBI juga mengunggah video yang diambil oleh penonton yang berada di lokasi kejadian, menunjukkan momen setelah penembakan. Dalam rekaman tersebut, terlihat seseorang di atas atap gedung Losee Center yang merunduk dan kemudian melarikan diri. Posisi atap gedung tersebut terletak persis di seberang panggung di mana Charlie Kirk berada saat kejadian.
Kirk, yang berusia 31 tahun, tertembak di kerongkongan saat sedang berdiskusi dengan mahasiswa mengenai isu penembakan massal dan kepemilikan senjata. Tiba-tiba, suara tembakan terdengar dan Kirk jatuh sambil memegang lehernya yang terluka. Beberapa saksi sempat menolongnya dan membawanya ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi, namun sayangnya, nyawanya tidak tertolong.
Kejadian ini menambah deretan insiden kekerasan yang melibatkan tokoh publik di AS, terutama terkait isu senjata api. Sebelum insiden ini, Kirk dikenal sebagai penggiat konservatif yang berani mengungkap pendapatnya dalam forum-forum publik.
FBI berharap dengan dirilisnya foto dan video ini, masyarakat bisa memberikan informasi yang berharga untuk membantu penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini juga menarik perhatian luas di media sosial, di mana banyak warganet menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan terhadap tokoh politik.
Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Kirk selalu menekankan pentingnya membahas isu-isu sensitif yang berkaitan dengan keamanan publik. Namun, ia tidak menyangka akan menjadi korban dalam diskusi terbuka yang seharusnya aman.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa meskipun kebebasan berbicara sangat dijunjung tinggi, tantangan yang menyertainya juga kian meningkat. Penembakan ini tidak hanya menambah daftar panjang kasus kekerasan di negeri Paman Sam, tetapi juga menunjukkan betapa rentannya keselamatan individu ketika membahas topik-topik yang memicu konflik.
FBI mendorong setiap orang yang memiliki informasi terkait penembakan ini untuk segera melapor, guna membantu pengusutan lebih lanjut. Pengembangan situasi akan terus dipantau, dan masyarakat diharapkan tetap waspada serta mencari informasi melalui sumber resmi.
Kirk adalah salah satu figur yang berpengaruh dalam gerakan konservatif di AS, dan insiden ini tentu akan berdampak luas pada dinamika sosial dan politik di negara tersebut. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta di balik kejadian tragis ini dan memberikan keadilan bagi keluarga Kirk.