Internasional

Eropa Siaga Hadapi Kemungkinan Perang Terbuka 2026

Avatar photo
1
×

Eropa Siaga Hadapi Kemungkinan Perang Terbuka 2026

Sebarkan artikel ini

Prancis Siagakan Rumah Sakit Hadapi Potensi Perang pada Maret 2026

Jakarta, CNN Indonesia – Prancis mempersiapkan berbagai lembaga medis untuk menghadapi kemungkinan konflik berskala besar yang diprediksi akan terjadi pada Maret 2026. Hal ini terungkap dari bocoran dokumen Kementerian Kesehatan Prancis yang meminta rumah sakit dan badan kesehatan untuk bersiaga seiring meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia.

Berdasarkan laporan dari media lokal Le Canard Enchaîné, surat tersebut menyebutkan bahwa pihak Kementerian Kesehatan mengantisipasi kemungkinan kedatangan antara 10.000 hingga 50.000 pasien dalam waktu 10 hingga 180 hari sebagai dampak dari “keterlibatan militer besar” yang mungkin terjadi. Dokumen ini menekankan pentingnya persiapan untuk dukungan kesehatan dalam situasi konflik berintensitas tinggi.

Menteri Kesehatan Prancis, Catherine Vautrin, mengonfirmasi keberadaan surat tersebut dalam wawancara dengan stasiun televisi BFMTV. Ia menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari persiapan yang lebih luas, termasuk persiapan menghadapi epidemi dan risiko lainnya. “Kita memerlukan antisipasi menyeluruh untuk krisis yang mungkin muncul,” ungkapnya.

Surat ini tertanggal 18 Juli, dan menyebutkan bahwa Prancis dapat berfungsi sebagai “basis belakang” dalam konflik mendatang. Selain itu, Kementerian juga merencanakan pembangunan pusat medis di dekat pelabuhan dan bandara agar tenaga medis dapat dengan mudah membantu prajurit yang kembali dari medan perang.

Munculnya dokumen ini sejalan dengan inisiatif pemerintah Prancis sebelumnya yang mengedarkan “manual bertahan hidup” kepada setiap keluarga. Manual setebal 20 halaman tersebut memberikan instruksi untuk menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bencana alam hingga konflik bersenjata. Dalam manual tersebut dicantumkan perlengkapan darurat yang disarankan, seperti air minum, makanan kaleng, serta peralatan medis.

Ketegangan Eropa dengan Rusia terus meningkat, terutama setelah perundingan damai terkait Ukraina mandek meskipun sudah dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Baru-baru ini, NATO juga berada dalam kondisi siaga setelah insiden drone Rusia yang memasuki wilayah Polandia, yang merupakan pelanggaran pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Kejadian ini memaksa Polandia untuk mengerahkan jet tempurnya untuk menjatuhkan drone tersebut, di mana Belanda dan NATO turut terlibat dalam respons itu.

Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga mengumumkan peningkatan anggaran belanja pertahanan, yang bertujuan untuk menggandakan anggaran militer dari 32 miliar euro pada 2017 menjadi 64 miliar euro pada 2027. Rencana ini mencakup penambahan 3,5 miliar euro untuk tahun depan dan 3 miliar euro lagi pada 2027.

Sikap proaktif Prancis di tengah ketegangan politik dan militer ini menunjukkan keseriusan dalam menghadapi potensi konflik, dengan fokus pada persiapan kesehatan masyarakat yang vital.