Empat kecamatan di Kabupaten Blitar teridentifikasi sebagai daerah rawan kekeringan, terutama di kawasan Blitar selatan. Kecamatan yang dimaksud adalah Panggungrejo, Wonotirto, Wates, dan Binangun, di mana 20 desa melaporkan riwayat kekeringan dan pernah meminta layanan dropping air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, menjelaskan bahwa kondisi geografis di daerah tersebut merupakan faktor penyebab, dengan banyaknya daerah pegunungan kapur. Meskipun hingga saat ini belum ada laporan permintaan dropping air bersih, potensi kekeringan tetap ada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada pertengahan Agustus mendatang.
Menanggapi situasi ini, BPBD sedang mempersiapkan anggaran dalam APBD Perubahan untuk mengantisipasi kebutuhan air bersih, dengan rencana menyediakan 350 rit bantuan. Masyarakat yang ingin mengajukan permintaan air bersih dapat menghubungi desa setempat atau menggunakan media sosial dan aplikasi WhatsApp BPBD. Dengan demikian, diharapkan kebutuhan akan air bersih dapat terpenuhi saat musim kemarau tiba.
