Internasional

Emirati Royal Raih Kesepakatan Chip A.I. dengan AS dan Investasi $2 Miliar di Startup Crypto Trump

Avatar photo
4
×

Emirati Royal Raih Kesepakatan Chip A.I. dengan AS dan Investasi $2 Miliar di Startup Crypto Trump

Sebarkan artikel ini

Sheikh Tahnoon Bin Zayed Al Nahyan Capai Kesepakatan Chip AI dengan Amerika Serikat

Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, anggota keluarga kerajaan Uni Emirat Arab, berhasil meraih kesepakatan awal terkait pengadaan chip kecerdasan buatan (AI) dengan Amerika Serikat. Kesepakatan ini menandai langkah strategis dalam mengembangkan teknologi AI di kawasan Timur Tengah dan menunjukkan pengaruh semakin besar Emirat dalam industri teknologi global.

Kesepakatan chip AI ini merupakan bagian dari upaya Sheikh Tahnoon untuk mendiversifikasi ekonomi UAE dari ketergantungan pada sektor minyak, serta meningkatkan posisi negara tersebut sebagai pusat teknologi dan inovasi. Dalam langkah terpisah, Sheikh Tahnoon juga berhasil menandatangani perjanjian senilai USD 2 miliar dengan perusahaan rintisan crypto yang didirikan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua kesepakatan tersebut memiliki bagian yang saling terkait dalam hal waktu. Keduanya merupakan bagian dari strategi jangka panjang Emirat untuk berinvestasi dalam teknologi yang mendukung tujuan pembangunan nasional. Sheikh Tahnoon, yang juga merupakan Penasihat Keamanan Nasional UAE, terus mendorong inovasi dan kolaborasi internasional untuk memperkuat posisi UAE di pasar global.

David Yaffe-Bellany, seorang reporter teknologi dari The New York Times, menjelaskan bahwa kesepakatan ini mencerminkan tren global di mana negara-negara bersaing untuk menguasai teknologi AI dan cryptography. “Dalam era digital ini, penguasaan teknologi menjadi kunci bagi kekuatan ekonomi dan geopolitik,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memajukan teknologi, yang dapat membuka peluang investasi lebih lanjut.

Kesepakatan chip AI ini diharapkan tidak hanya berdampak pada perkembangan teknologi di UAE, tetapi juga membawa inovasi baru yang dapat dimanfaatkan secara luas, termasuk dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Penekanan pada penelitian dan pengembangan dalam bidang AI diharapkan dapat meningkatkan daya saing Emirat di panggung global.

Latar belakang dari kesepakatan ini mencakup kecenderungan global untuk mempercepat adopsi teknologi AI serta meningkatnya permintaan akan perangkat keras yang mendukung aplikasi-aplikasi canggih. Negara-negara Asian dan Eropa juga saat ini tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi serupa, menjadikan kesepakatan ini semakin relevan.

Sebagai negara yang mengandalkan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi, UAE menilai bahwa penguasaan teknologi AI dan cryptocurrency akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan visi 2030. Sheikh Tahnoon, dengan dukungannya yang kuat untuk transformasi digital, berkomitmen untuk memastikan bahwa Emirat tetap berada di garis depan inovasi global.

Dengan kedua kesepakatan ini, UAE tidak hanya menunjukkan ambisi untuk menjadi pemain utama dalam teknologi masa depan, tetapi juga menunjukkan kemampuannya untuk menjalin hubungan erat dengan kekuatan besar dunia seperti Amerika Serikat. Ke depan, kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak dan menguntungkan masyarakat global secara keseluruhan.