Nasional

Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Baru di Indonesia, Kata Menteri Teuku Riefky Harsya

Avatar photo
16
×

Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Baru di Indonesia, Kata Menteri Teuku Riefky Harsya

Sebarkan artikel ini

Sektor Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Baru di Indonesia

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan optimisme bahwa sektor ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan geopolitik dan persaingan global yang semakin ketat. Dalam acara Friends of Creative Economy di Jakarta, Selasa, ia menegaskan bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian dunia menunjukkan angka yang signifikan, terutama dalam penciptaan lapangan kerja dan kegiatan ekspor-impor.

Riefky menjelaskan bahwa sektor ini tidak hanya vital bagi Indonesia, tetapi juga menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkomitmen mendorong produk-produk lokal agar mampu bersaing di pasar global, khususnya di tengah persaingan tarif yang semakin memanas.

Forum Friends of Creative Economy 2025 merupakan bagian dari persiapan menjelang World Conference on Creative Economy 2026. Riefky melihat forum ini sebagai kesempatan bagi Indonesia untuk memamerkan potensi ekonomi kreatif yang berakar pada budaya lokal, dengan fokus utama pada tiga sektor prioritas: fashion, kriya, dan kuliner.

“Inovasi dan kreativitas masyarakat Indonesia sangat tinggi, berkat akar budaya yang kuat. Tantangan kita sekarang adalah meningkatkan penetrasi produk ke pasar global,” ujarnya.

Menurut data, pada tahun 2025, sektor ekonomi kreatif sudah berkontribusi sebesar 5,69 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan nilai ekspor mencapai 12,89 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun ini. Angka ini setara dengan 49 persen dari target keseluruhan sebesar 26,4 miliar dolar AS. Selain itu, sektor ini juga menciptakan 26,4 juta lapangan kerja di industri kreatif.

Dari sisi investasi, pada paruh pertama tahun 2025, sektor ekonomi kreatif berhasil mencapai 66 persen dari target investasi sebesar Rp 136 triliun, dengan nilai investasi sebesar Rp 90,12 triliun.

“Tren pertumbuhan ini sangat positif, dan kami bersyukur atas dukungan dari Presiden yang mendorong kolaborasi dalam sektor ini,” imbuhnya.

Riefky berharap forum yang menghadirkan delegasi internasional ini dapat membuka peluang bagi produk lokal untuk dikenal lebih luas. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing dan keterampilan pelaku ekonomi kreatif agar produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar global.

Dengan langkah ini, diharapkan sektor ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya mampu menjadi andalan perekonomian nasional, tetapi juga berkontribusi positif dalam kancah global.