Berita

Dukungan PSI Jakarta untuk Revisi RUU Pemilu Sebelum Pemilu 2029

Avatar photo
8
×

Dukungan PSI Jakarta untuk Revisi RUU Pemilu Sebelum Pemilu 2029

Sebarkan artikel ini

Dukungan untuk Revisi RUU Pemilu: Mendorong Partisipasi Politik Anak Muda

Sekretaris Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta, Geraldi Ryan Wibinata, menekankan urgensi revisi Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) untuk segera dibahas dan disahkan sebelum tahapan Pemilu 2029 dimulai. Hal ini disampaikan Geraldi usai menghadiri diskusi publik bertajuk “Aspirasi untuk Reformasi Pemilu: Representasi Akuntabel dan Kepemimpinan Kompeten” pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Dalam acara tersebut, Geraldi mengemukakan dua tantangan utama yang dihadapi oleh anak muda yang ingin terjun ke dunia politik. Pertama, tingginya biaya politik menjadi penghalang signifikan bagi generasi muda. Kedua, lembaga-lembaga politik yang ada saat ini dinilai perlu diperbaiki agar lebih inklusif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

“Anak-anak muda yang ingin berkecimpung dalam politik sering terhadang oleh biaya politik yang tidak sedikit. Selain itu, mereka juga berhadapan dengan lembaga-lembaga politik yang memerlukan perbaikan,” ungkapnya. Dalam penjelasannya, Geraldi menekankan bahwa upaya untuk mendorong revisi RUU Pemilu merupakan langkah awal untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, Geraldi menyoroti pentingnya dukungan masyarakat luas, khususnya generasi muda, dalam mendorong perubahan regulasi tersebut. “Kami akan memperjuangkan agar RUU Pemilu yang akan datang bisa menjadi solusi untuk masalah biaya politik yang mahal. Salah satu caranya adalah dengan membatasi pengeluaran kampanye bagi calon legislatif dan eksekutif,” jelasnya.

Geraldi’s statement mencerminkan semakin tingginya kesadaran akan perlunya partisipasi aktif anak muda dalam politik, yang sering kali terhalang oleh faktor finansial dan birokrasi yang rumit. Ia berharap, melalui revisi ini, generasi muda dapat lebih mudah terlibat dalam proses politik dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat.

Implikasi dari inisiatif ini terhadap masyarakat Indonesia cukup signifikan, mengingat bahwa keterlibatan anak muda dalam politik sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih akuntabel dan transparan. Dengan menawarkan solusi yang realistis dan memberdayakan, diharapkan RUU Pemilu ini dapat menarik lebih banyak calon pemimpin muda yang kompeten.

Diskusi publik yang diadakan turut serta membangkitkan kesadaran akan pentingnya reformasi pemilu di kalangan masyarakat. Melalui dialog konstruktif, diharapkan berbagai pihak dapat bersinergi untuk menciptakan sistem politik yang lebih baik.

Kegiatan semacam ini bukan hanya penting bagi pembentukan kebijakan, tetapi juga sebagai wadah bagi generasi muda untuk menyampaikan aspirasinya. Menjelang Pemilu 2029, momentum ini bisa menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih baik dalam sistem politik Indonesia.

Keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam revisi RUU Pemilu menjadi tantangan sekaligus peluang. Jika dikelola dengan baik, hal ini dapat mendorong terciptanya iklim politik yang sehat dan kondusif bagi semua kalangan, terutama generasi muda yang ingin menyalurkan aspirasi dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.

Melalui langkah-langkah nyata dan dukungan masyarakat, harapan untuk perbaikan sistem politik Indonesia tetap dapat diwujudkan, sehingga ke depan, demokrasi di Indonesia semakin kuat dan berkualitas.