Dua warga Kabupaten Blitar, Mujiono dan Didin, tidak ditemukan dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali yang terjadi beberapa waktu lalu. Operasi pencarian resmi ditutup tiga hari yang lalu, mengonfirmasi bahwa mereka termasuk dalam 16 orang yang hilang.
Dari total tiga korban asal Blitar, satu orang, M. Aris Setiawan (23), telah ditemukan dan dimakamkan. Aris berasal dari Wlingi, sementara Mujiono adalah ayahnya, dan Didin merupakan warga dari Pager Gunung Kesamben. Keluarga korban menyatakan rasa kehilangan yang mendalam, dan BPBD Kabupaten Blitar memastikan telah memfasilitasi pemulangan jenazah Aris ke kediaman keluarganya.
Kepala Pelaksana BPBD Blitar, Ivong Berrtyanto, menjelaskan bahwa komunikasi antara keluarga korban dan Basarnas dilakukan secara langsung tanpa perantara. Ia menambahkan bahwa famili tetap mendapatkan dukungan selama proses pemulangan.
Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengungkapkan bahwa tim investigasi telah mengidentifikasi beberapa faktor penyebab tenggelamnya kapal, termasuk dugaan kelebihan muatan dan masalah pada manifest penumpang. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan transportasi laut, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada jasa kapal.
