Berita

Dua Jenazah Korban Ambruk Musala Ponpes Al Khoziny Diterima di RS Bhayangkara Surabaya

Avatar photo
3
×

Dua Jenazah Korban Ambruk Musala Ponpes Al Khoziny Diterima di RS Bhayangkara Surabaya

Sebarkan artikel ini

Dua Jenazah Korban Ambruknya Musala di Ponpes Al Khoziny Tiba di RS Bhayangkara Surabaya

Sidoarjo – Dua jenazah korban ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, tiba di Rumah Sakit Bhayangkara H S Samsoeri Mertojoso di Surabaya. Kedua jenazah tersebut tiba pada Jumat, 3 Oktober 2025, sekitar pukul 08.30 WIB, setelah empat hari proses evakuasi.

Setelah tiba, jenazah langsung dibawa ke halaman kamar mayat RS yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Tim DVI (Disaster Victim Identification) dari Polda Jawa Timur pun segera melakukan pemeriksaan dan identifikasi terhadap kedua jasad tersebut.

Kombes M Kusnan Marzuki, Kabiddokkes Polda Jatim, mengonfirmasi kedatangan jenazah kepada awak media. “Proses identifikasi dan rekonsiliasi akan dilakukan di sini. Setelah jenazah dari lokasi kejadian datang, kami akan segera melakukan pemeriksaan,” ungkap Kusnan.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipatif. “Apabila jumlah jenazah bertambah, kami sudah menyiapkan container freezer dan pendingin untuk menampung hingga 100 jenazah,” ujarnya. Sebelumnya, jumlah ante mortem yang terkumpul telah mencapai 63, dan kini ditemukan beberapa jasad, sehingga tersisa 58 korban yang masih dalam proses pencarian.

Kusnan juga mengharapkan agar jumlah korban tidak semakin bertambah. Ia menyampaikan dukungan dan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. “Mudah-mudahan korbannya tidak banyak, mari kita berdoa,” tuturnya.

Ambruknya musala ini mengejutkan masyarakat setempat dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban serta komunitas Ponpes Al Khoziny. Laporan awal mengenai musala yang ambruk menyebutkan bahwa bangunan tersebut tidak tahan terhadap beban yang terlalu berat, terutama saat banyak jemaah yang hadir. Informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang.

Peristiwa tragis ini menggugah perhatian publik dan berpotensi meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan bangunan di tempat-tempat ibadah, terutama yang sering dikunjungi masyarakat dalam jumlah besar. Di tengah situasi ini, diharapkan semua pihak bisa berkolaborasi untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.

Secara keseluruhan, kejadian ini tidak hanya menjadi perhatian lokal tetapi juga mencerminkan perlunya perhatian lebih dalam hal keselamatan konstruksi bangunan di Indonesia. Berbagai upaya pemantauan bangunan harus dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa dan kerugian material di masa depan.