Dua anak di Kota Blitar terpaksa putus sekolah setelah Dinas Pendidikan melakukan penyisiran selama seminggu. Mereka berasal dari Kecamatan Sukorejo dan Kepanjenkidul. Anak yang berasal dari Sukorejo seharusnya duduk di kelas lima SD namun telah lama tidak bersekolah, sementara anak dari Kepanjenkidul tidak melanjutkan ke jenjang SMP usai lulus SD.
Menurut Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kota Blitar, Eko Yaketiana, putus sekolahnya kedua anak ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya perhatian orang tua dan kendala ekonomi keluarga.
Dinas Pendidikan kini bekerja sama dengan DP3AP2KB dan Dinas Sosial untuk melakukan pendekatan langsung kepada anak dan keluarga, termasuk asesmen psikologis. Eko berharap upaya ini dapat mengembalikan semangat belajar mereka dan memfasilitasi hak atas pendidikan yang seharusnya diterima.
Demi menekan angka anak tidak sekolah dan mencegah siswa bolos, Pemerintah Kota Blitar sebelumnya menerjunkan empat mobil patroli ke setiap kecamatan. Langkah ini bukan hanya untuk menjaga pendidikan, tetapi juga sebagai upaya melindungi masa depan generasi muda di Kota Blitar.
