Nasional

DPD RI Dukung Program Astacita Prabowo Perkuat Pertahanan Nasional

Avatar photo
2
×

DPD RI Dukung Program Astacita Prabowo Perkuat Pertahanan Nasional

Sebarkan artikel ini

DPD RI Dukung Program Pertahanan Nasional Presiden Prabowo

Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung Program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan kebijakan pertahanan nasional. Dukungan ini akan diwujudkan melalui pengawasan legislasi dan penganggaran yang tepat untuk memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga kedaulatan.

Sultan menjelaskan bahwa kekayaan alam Indonesia tersebar di berbagai daerah, menekankan pentingnya peran DPD dalam mendukung upaya peningkatan sistem pertahanan negara. “Negara harus dijaga dengan kekuatan militer yang solid agar tidak diremehkan,” ungkapnya saat memberikan keterangan di Jakarta, Minggu, setelah menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Lebih lanjut, Sultan menegaskan bahwa pertahanan rakyat semesta tidak hanya mengedepankan kesiapan militer, tetapi juga mencakup aspek keamanan sosial, kemandirian ekonomi, dan mitigasi kesiapsiagaan masyarakat di seluruh provinsi. “Sebagai senator, kami bertugas memastikan bahwa alokasi anggaran dan infrastruktur pertahanan tersebar merata di setiap daerah. Tidak boleh ada daerah yang tertinggal,” tambahnya.

Sultan juga menyampaikan apresiasi atas peresmian enam Komando Daerah Militer (Kodam), 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, serta pembentukan satuan baru. “Kami di DPD RI berkomitmen agar setiap provinsi, kabupaten, dan kota mendapat perhatian yang sama dalam pembangunan infrastruktur pertahanan. Keamanan nasional berawal dari keamanan daerah,” jelasnya.

Sebagai wakil dari Bengkulu, Sultan menekankan pentingnya kesiapan pertahanan di wilayah pesisir barat Sumatera. Ia berharap ini menjadi perhatian Pangdam XXI/Raden Inten, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mengingat posisi strategis Bengkulu sebagai pintu gerbang Samudra Hindia. “Posisi ini harus didukung oleh kesiapan yang strategis. Saya ingin memastikan suara daerah kami dihargai,” ujarnya.

Sultan juga menegaskan dukungannya terhadap pesan Presiden yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan pernah bisa ditaklukkan. Menurutnya, semangat pertahanan yang diusung Presiden sejalan dengan peran DPD sebagai representasi kepentingan daerah. “Kita adalah bangsa yang tidak menyukai perang, tetapi kita juga tidak mau dijajah kembali. Presiden mengingatkan agar sejengkal tanah pun tidak boleh diganggu. Kita harus bersatu dalam mempertahankan negara,” tegas Sultan.

Pada acara tersebut, Sultan mencatat momen penting, termasuk kenaikan pangkat Danjen Kopassus menjadi bintang tiga dan pelantikan sejumlah Pangdam baru. Penghargaan juga diberikan kepada lima tokoh militer yang berjasa baik sepanjang hidup mereka maupun yang telah meninggal, termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan almarhum Ali Sadikin.

Presiden Prabowo dalam kesempatan itu menekankan, “Kita adalah bangsa besar yang kaya, yang pernah dijajah. Pengalaman tersebut harus menjadi pembelajaran bagi kita agar tidak pernah dijajah lagi. Karena itu, militer harus kuat bersama masyarakat.” Ia juga melantik sejumlah panglima baru dan meresmikan satuan-satuan pertahanan baru yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.

Dengan pernyataan dan tindakan dari DPD RI serta dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah, diharapkan Indonesia semakin siap menghadapi tantangan yang ada, menjamin keamanan dan stabilitas nasional yang berkelanjutan.