Internasional

Donald Trump Tepis Rumor Kematian, Muncul ke Publik Setelah Trending di Media Sosial

Avatar photo
6
×

Donald Trump Tepis Rumor Kematian, Muncul ke Publik Setelah Trending di Media Sosial

Sebarkan artikel ini

Ramainya Spekulasi Kesehatan Donald Trump, Presiden AS Tegaskan Keduanya Baik-baik Saja

Jakarta, CNN Indonesia — Media sosial dihebohkan dengan rumor mengenai kesehatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sempat menjadi trending topic dengan tagar ‘Trump dead’ di platform X (dulu Twitter) selama akhir pekan lalu. Spekulasi ini muncul setelah Trump, yang kini berusia 79 tahun, tidak terlihat di depan publik dalam beberapa waktu.

Rumor tersebut diperkuat oleh sejumlah foto dan video yang menunjukkan adanya luka lebam pada tangan dan pergelangan kaki Trump, yang terlihat disamarkan dengan bedak. Beberapa netizen mengekspresikan kepedulian terhadap kondisi fisik Trump di media sosial. Salah satu pengguna menulis, “Memar ini sudah terlihat di tangannya selama berbulan-bulan. Publik berhak tahu kondisi fisik dan mental presiden.” Di lain sisi, ada yang bertanya-tanya, “Aduh, sebenarnya apa yang terjadi dengan kesehatannya?”

Kekhawatiran ini semakin meningkat setelah Wakil Presiden JD Vance memberikan pernyataan di sebuah wawancara, yang menyatakan kesiapan dirinya untuk memimpin AS jika terjadi “tragedi”. Pernyataan ini seolah menambah fuel kepada spekulasi, mengingat konstitusi AS memang menyatakan bahwa Wakil Presiden otomatis akan menggantikan presiden jika terjadi halangan.

Tidak lama setelah pernyataan Vance tersebut, tagar seperti #TrumpDead dan #WhereIsTrump menjadi semakin ramai. Teori konspirasi lama, termasuk hoaks mengenai kematian Trump yang pernah beredar pada 2022, kembali mencuat. Salah satu spekulasi yang beredar adalah bahwa serial “The Simpsons” telah meramalkan kematian Trump.

Namun, rumor tersebut akhirnya dipatahkan ketika Trump muncul di depan publik pada Minggu (31/8) bersama kedua cucunya, Kai dan Frederick Trump, untuk bermain golf di resor pribadinya di Virginia Utara. Hal ini membuat publik kembali tenang seiring kabar tentang kesehatan presiden.

Ketika ditanya mengenai memar yang terlihat di tangan Trump, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt sebelumnya sempat menjelaskan bahwa memar tersebut adalah hasil dari aktivitas sehari-hari presiden, terutama akibat sering berjabat tangan. Ia menegaskan, “Presiden Trump mengalami memar di tangannya karena ia terus bekerja dan berjabat tangan sepanjang hari, setiap hari.”

Meskipun demikian, beberapa hari sebelum penampakannya bermain golf, Trump terlihat dengan jelas memiliki memar di tangan kanannya saat menerima Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, di Gedung Putih. Foto-foto juga memperlihatkan bercak berwarna biru tua hingga ungu di tangannya saat merapikan jas dan berjabat tangan dengan Lee.

Sikap aktif Trump di tengah spekulasi kesehatan ini menunjukkan bahwa mantan presiden tetap berusaha untuk menghilangkan kekhawatiran publik, meskipun isu kesehatan selalu menjadi sorotan, terutama bagi seorang pemimpin yang berStatus tertua yang pernah dilantik dalam sejarah AS.

Situasi ini mencerminkan betapa rentannya seorang tokoh publik terhadap rumor dan spekulasi, terutama di era media sosial yang cepat menyebarkan informasi, baik yang benar maupun yang salah.