Olahraga

Dokumen Asli Ungkap Pemain Naturalisasi Malaysia Tak Punya Keturunan dari Negeri Jiran

Avatar photo
7
×

Dokumen Asli Ungkap Pemain Naturalisasi Malaysia Tak Punya Keturunan dari Negeri Jiran

Sebarkan artikel ini

Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia Terungkap, Klaim FAM Ditegaskan Salah

Dokumen resmi yang terkait dengan pemain naturalisasi tim nasional Malaysia, Facundo Garcés dan Imanol Machuca, baru-baru ini menimbulkan kontroversi setelah menunjukkan ketidakcocokan dengan klaim yang dibuat oleh Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM). Penemuan ini mencuat setelah media Argentina mengungkapkan bahwa para pemain tersebut tidak memiliki leluhur dari Malaysia, seperti yang dipercaya sebelumnya.

Menurut laporan dari media Argentina, dokumen yang dirilis menunjukkan bahwa kakek Garcés, Carlos Rogelio Fernandez, sebenarnya lahir di Santa Fe, Argentina, bukan di Penang, Malaysia, sebagaimana dinyatakan oleh FAM. FAM sebelumnya mengklaim bahwa Fernandez lahir di Penang pada 29 Mei 1930. Namun, dokumen tersebut, yang juga disahkan oleh Kantor Catatan Sipil Santa Fe, menegaskan bahwa Fernandez dilahirkan di Villa Maria Selva, kota Santa Fe.

Dokumen tersebut mencantumkan informasi lebih lanjut terkait kelahiran Carlos Rogelio Fernandez, menyebutkan bahwa ibunya, Dona Sebastiana Justa Fernandez, melahirkan anaknya di suatu lokasi tanpa nama pada tanggal dan waktu yang sama dengan klaim FAM. Dalam dokumen itu disebutkan, “Dona Sebastiana Justa Fernández, berusia dua puluh enam tahun, warga negara Argentina, menyatakan bahwa pada tanggal 29 Mei, pukul 18.40, di rumahnya, lahir seorang anak laki-laki berkulit putih.”

Menariknya, beberapa jalan di Santa Fe memang tidak memiliki nama dan hanya diberi kode, sehingga tempat lahir kakek Garcés kini dikenal sebagai Calle Gorostiaga.

Selain itu, mengenai Imanol Machuca, winger berusia 25 tahun ini juga tidak memiliki leluhur yang berasal dari Malaysia. Dokumen aslinya menunjukkan bahwa neneknya, Concepcion Agueda Alaniz, lahir di Roldan, yang terletak di Santa Fe, bukan di Penang.

Akibat penemuan ini, FAM telah didenda dan para pemainnya dikenakan larangan beraktivitas selama 12 bulan. Saat ini, FAM tengah melakukan penyelidikan internal dan juga mengajukan banding ke FIFA terkait persoalan ini. Dengan bukti-bukti baru yang menunjukkan adanya data palsu, ditengarai bahwa banding Malaysia mungkin akan ditolak.

FIFA kini sedang mempersiapkan keputusan mengenai banding yang diajukan oleh FAM. Investigasi terkait siapa yang bertanggung jawab atas pemalsuan data ini juga terus berjalan, menyisakan tanda tanya besar serta menambah kompleksitas situasi yang kini dihadapi oleh tim nasional Malaysia.

Kehadiran dokumen asli ini mencerminkan pentingnya transparansi dan keakuratan di dunia sepakbola, di mana setiap detail dalam sejarah pemain sangat berpengaruh pada status mereka. Wartawan dan pengamat sepakbola akan terus mencermati perkembangan selanjutnya seiring dengan pengumuman resmi dari FIFA mengenai nasib banding FAM.