Warga Kabupaten Blitar diingatkan untuk waspada terhadap peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat fenomena bediding dan kondisi cuaca dingin yang melanda. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menyatakan bahwa peralihan dari musim penghujan ke kemarau meningkatkan risiko penyebaran virus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes, Anggit Ditya Putranto, menjelaskan bahwa ketika cuaca beralih, virus berkembang lebih cepat sementara sistem imun tubuh perlu waktu untuk beradaptasi. “Daya tahan tubuh sering kali menurun, yang membuat masyarakat lebih rentan terhadap penyakit pernapasan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anggit menekankan dampak polusi udara, seperti debu dan kabut asap yang muncul pada musim kemarau, yang juga berkontribusi pada lonjakan ISPA. Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta mengadopsi pola hidup sehat.
Bagi yang mengalami gejala ISPA, penggunaan masker sangat disarankan agar penyebaran virus dapat dicegah. Meskipun detay mengenai peningkatan kasus ISPA belum didapatkan, kewaspadaan menjadi hal krusial bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca yang tidak menentu ini.