Kepala Otorita Pantura: Fokus Pembangunan Tanggul Laut untuk Lindungi Ekosistem Pesisir
Kepala Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura), Didit Herdiawan Ashaf, menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut merupakan prioritas utama dalam upaya melindungi ekosistem dan masyarakat pesisir di wilayah tersebut. Penegasan ini disampaikan oleh Didit dalam kegiatan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin.
Didit menjelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi badan yang dipimpinnya adalah melaksanakan proyek pembangunan tanggul laut di Pantura. “Kita akan fokus pada kegiatan ini untuk mencegah munculnya masalah yang berkaitan dengan ekosistem dan masyarakat di sekitar,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Didit berencana melakukan konsolidasi dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, serta sejumlah menteri terkait. Dia menambahkan bahwa pencarian investasi akan dimulai setelah proses konsolidasi ini selesai. “Insya Allah, setelah ini kita baru fokus mencari investasi,” ungkapnya.
Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga menjabat sebagai Menko Infrastruktur, mengatakan bahwa rencana pembangunan tanggul laut raksasa, atau yang dikenal dengan istilah “giant sea wall,” akan menggunakan skema pembiayaan kombinasi antara pemerintah dan badan usaha. “Kerja sama antara pemerintah dan badan usaha adalah yang terbaik untuk proyek ini,” jelas Agus.
Dalam perannya sebagai Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Agus berkomitmen untuk memberikan masukan dan bersinergi guna memastikan penanganan yang efektif terhadap kawasan pesisir. “Saya akan memberikan masukan-masukan sekaligus berkolaborasi dengan badan otorita dalam langkah konkret pembangunan,” tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah melantik Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan ini berdasarkan surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76P Tahun 2025, yang juga melantik Darwin Trisna Djajawinata dan Suhajar Diantoro sebagai Wakil Kepala Badan Otorita.
Rencana pembangunan tanggul laut ini menjadi bagian dari upaya lebih besar untuk melindungi wilayah pesisir di Pulau Jawa, yang sangat rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Dalam konteks ini, proyek tanggul laut raksasa diharapkan dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan tersebut sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir.
Diharapkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta ini dapat berjalan dengan baik, sehingga inovasi dan sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan yang berkelanjutan. Dengan adanya kepemimpinan baru di Badan Otorita, masyarakat pesisir juga diharapkan dapat merasakan manfaat dari perlindungan yang lebih baik terhadap lingkungan mereka.
Rencana ini telah menarik perhatian publik, terutama di kalangan masyarakat pesisir yang langsung merasakan dampak dari pembangunan dan kebijakan ini. Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada keterlibatan dan dukungan semua pihak terkait, termasuk masyarakat setempat, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.