Internasional

Demo Besar di Brussels: Puluhan Ribu Dukung Palestina, Cegah Agresi Israel

Avatar photo
2
×

Demo Besar di Brussels: Puluhan Ribu Dukung Palestina, Cegah Agresi Israel

Sebarkan artikel ini

Ratusan Ribu Warga Belgia Demonstrasi Dukung Palestina, Protes Agresi Israel

Brussels, CNN Indonesia — Ratusan ribu demonstran memadati jalanan ibu kota Belgia, Brussels, pada Minggu (7/9) untuk mengungkapkan dukungan terhadap Palestina serta mengecam agresi Israel yang semakin meningkat di Jalur Gaza. Para peserta demonstrasi, yang sebagian besar mengenakan jaket merah, mengangkat pesan bahwa “garis merah” telah dilanggar dan menuntut agar kekerasan terhadap warga Palestina segera dihentikan.

Aksi ini mencerminkan kemarahan dan kekecewaan masyarakat terhadap sikap Uni Eropa yang dianggap lamban dalam merespons konflik tersebut. Ratusan ribu demonstran bergerak menuju markas Komisi Uni Eropa, di mana mereka mengangkat kartu merah sebagai simbol penolakan terhadap kegagalan komunitas internasional dalam melindungi warga sipil tak bersalah di Palestina.

Dalam wawancara dengan koresponden Al Jazeera, banyak peserta demonstrasi mengekspresikan ketidakpuasan terhadap keputusan pemerintah Belgia yang bersedia mengakui Palestina sebagai negara, namun dengan syarat yang dinilai kontroversial. Para demonstran menyatakan bahwa pengakuan tersebut seharusnya tidak terikat pada persyaratan politik, dan menganggap langkah ini sebagai tindakan cacat secara moral.

Para demonstran menegaskan komitmennya untuk melanjutkan aksi hingga pemerintah Belgia bersikap tegas, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap entitas dan pejabat Israel atas dugaan genosida yang terjadi. Aksi ini dilakukan meskipun pemerintah Belgia telah menyatakan akan mendukung pengakuan Palestina dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan ini.

Sikap Belgia untuk mengakui Palestina muncul seiring dengan langkah serupa dari negara-negara sekutu Amerika Serikat, seperti Prancis, Spanyol, dan Inggris. Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina, terutama di Jalur Gaza. Dalam unggahan di media sosial, Prevot menekankan pentingnya kewajiban internasional untuk mencegah risiko genosida.

Prevot juga merinci rencana sanksi yang akan diterapkan Belgia terhadap Israel, termasuk larangan impor dari negara tersebut, serta pembatasan bantuan konsuler bagi warga Belgia yang tinggal di permukiman ilegal. Belgia berencana untuk menghentikan kerja sama dengan Israel di tingkat Eropa, termasuk peninjauan Perjanjian Asosiasi dengan Uni Eropa dan program penelitian.

Pernyataan Prevot juga menegaskan bahwa Belgia akan mengakui Palestina dalam inisiatif bersama dengan Prancis dan Arab Saudi, menandai langkah politik dan diplomatik yang kuat untuk mendukung solusi dua negara serta menegaskan kecaman terhadap ambisi ekspansionis Israel. Ia juga menjelaskan bahwa langkah sanksi serupa akan diterapkan terhadap milisi Hamas, termasuk pengundangan sejumlah pemimpin Hamas ke dalam daftar “persona non grata”.

Dengan demonstrasi ini, rakyat Belgia menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina sambil menuntut perubahan nyata dari pemerintah atas situasi yang terus berlanjut di kawasan tersebut. Aksi ini tentunya menjadi sorotan dunia, mengingat dampak besar yang ditimbulkan dari konflik ini terhadap stabilitas regional dan global.