Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hadapi Tantangan Utang, Danantara Inisiasi Penyelesaian
Jakarta – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dikelola oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah menghadapi masalah serius terkait beban utang. Danantara, sebuah badan pengelola investasi, saat ini sedang menjajaki penyelesaian masalah tersebut bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengonfirmasi bahwa proses penjajakan kini sedang berlangsung dan diharapkan dapat segera dirampungkan. Menurut Dony, rencana penyelesaian proyek ini akan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara tahun ini.
“Sedang kami lakukan penjajakan. Tentu akan kami bereskan proses itu, sebagaimana yang telah disampaikan Direktur Utama PT KAI di hadapan DPR,” ujar Dony dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat lalu.
Dony juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan PT KAI untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dalam penyelesaian utang yang menghambat proyek yang ditargetkan menjadi proyek strategis nasional ini.
Proyek KCJB dengan total biaya mencapai 7,27 miliar dolar AS (sekitar Rp118,9 triliun) mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS sejak dimulai pada tahun 2016. Kompleksitas finansial proyek ini membuatnya menjadi sorotan publik, terutama terkait dampaknya pada PT KAI yang harus menanggung beban utang.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, yang membidangi sektor perdagangan dan BUMN, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, mengusulkan untuk melakukan restrukturisasi proyek Whoosh sebagai langkah strategis menyelesaikan masalah utang yang ada.
“Kami akan mendalami masalah KCIC yang memang menjadi bom waktu. Kami juga akan berkoordinasi dengan Danantara untuk penyelesaian ini dan selanjutnya melakukan perbaikan terhadap portofolio yang ada,” jelas Bobby.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara Danantara dan PT KAI untuk memastikan keberlanjutan proyek Kereta Cepat yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas di pulau Jawa. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mempercepat perjalanan antara Jakarta dan Bandung, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memodernisasi infrastruktur transportasi di Indonesia.
Keterlambatan dan kesulitan dalam merealisasikan proyek ini diharapkan dapat ditangani secara efektif melalui langkah-langkah restrukturisasi dan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat. Dengan adanya upaya penyelesaian yang sedang digulirkan, pihak Danantara berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Proyek KCJB menyimpan harapan besar tidak hanya bagi masyarakat yang menanti kemudahan akses transportasi cepat, tetapi juga bagi perkembangan ekonomi di kawasan sekitar. Kolaborasi antara Danantara dan PT KAI diharapkan dapat mendorong penyelesaian yang optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan terbaru dari proyek ini akan terus dipantau, mengingat pentingnya keberhasilan implementasinya bagi masa depan infrastruktur transportasi di Indonesia.