Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan: Peringatan bagi Masyarakat
Penelitian terbaru dari Dosen Magister Ilmu Lingkungan UPN Veteran Jawa Timur menunjukkan bahwa mikroplastik memiliki dampak berbahaya pada organ vital manusia, khususnya ginjal dan hati. Temuan ini diambil dari uji coba yang dilakukan pada hewan, di mana paparan mikroplastik menyebabkan kerusakan signifikan pada organ-organ tersebut.
“Kami menemukan bahwa meskipun tingkat kematian pada populasi tikus tidak mencapai 50%, efek kerusakan pada ginjal dan hati tetap terlihat,” jelas Awaluddin, si penggagas penelitian. Pendekatan subkronis yang diterapkan menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dalam dosis bertahap juga mengakibatkan kematian bertahap serta kerusakan organ yang sama.
Paparan mikroplastik tidak hanya berdampak pada hewan, tetapi juga berpotensi mengancam kesehatan manusia. Awaluddin menegaskan, “Dampaknya sangat berbahaya, baik saat masuk dalam jumlah kecil maupun besar. Paparan jangka pendek maupun jangka panjang tetap memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan masyarakat.”
Risiko ini semakin meningkat seiring dengan adanya kontaminasi air hujan yang mengandung mikroplastik. Dalam hal ini, Awaluddin mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Ia mendorong agar aktivitas di luar ruangan dikurangi, karena mikroplastik cenderung lebih banyak terpapar saat berada di luar.
“Kita perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika berada di luar ruangan,” imbuhnya. APD yang tepat dapat membantu mencegah mikroplastik masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi.
Selain itu, Awaluddin juga memberi saran agar masyarakat menghindari paparan langsung terhadap air hujan. Ini penting untuk mencegah masuknya mikroplastik ke dalam tubuh melalui jalur pencernaan. “Hindari terlambat dalam beraktivitas di bawah hujan sehingga tidak secara tidak sengaja menelan air hujan,” tuturnya.
Masalah mikroplastik ini sangat relevan bagi masyarakat Indonesia, mengingat banyaknya aktivitas luar ruangan yang dilakukan sehari-hari, terutama di wilayah perkotaan. Peningkatan kesadaran akan masalah ini diharapkan dapat mendorong langkah-langkah pencegahan dan perlindungan yang lebih baik.
Secara keseluruhan, penelitian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan dari ancaman mikroplastik. Masyarakat diharapkan untuk lebih aktif dalam melindungi diri, baik dengan menggunakan peralatan pelindung yang sesuai maupun dengan mengurangi aktivitas yang dapat meningkatkan paparan terhadap mikroplastik.
Dengan adanya pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya mikroplastik, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah konkret untuk melindungi kesehatan mereka dan lingkungan sekitar.


 
							







