Internasional

China Tangkap Diplomat Senior, Tambah Ketegangan Relasi dengan AS

Avatar photo
2
×

China Tangkap Diplomat Senior, Tambah Ketegangan Relasi dengan AS

Sebarkan artikel ini

China Menahan Diplomatik Senior, Memunculkan Kekhawatiran Kebijakan Luar Negeri

Jakarta, CNN Indonesia – Diplomat senior China dan mantan Duta Besar untuk Singapura, Sun Haiyan, dilaporkan ditangkap oleh otoritas setempat pada awal Agustus 2023. Sun terlihat terakhir kali di depan publik pada 1 Agustus saat menghadiri perayaan yang diadakan oleh Kedutaan Besar Nepal di Beijing.

Penangkapan ini terjadi tak lama setelah Liu Jianchao, calon potensial Menteri Luar Negeri China, juga ditahan untuk diperiksa. Menurut tiga sumber yang akurat, Sun ditahan sehubungan dengan pemeriksaan terhadap Liu, meski rincian lebih lanjut mengenai alasan penahanan Liu masih belum diumumkan. Kondisi ini semakin menambah pertanyaan mengenai arah kebijakan luar negeri China di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

Situasi ini menciptakan kekhawatiran mengingat ketegangan yang sudah ada antara kedua negara, terutama setelah penetapan tarif impor yang tinggi oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Penahanan Sun dan Liu juga menjadi sorotan mengingat kejadian sebelumnya di mana mantan Menteri Luar Negeri Qin Gang, yang merupakan anak didik Presiden Xi Jinping, juga dicopot dari jabatannya.

Krisis geopolitik saat ini semakin rumit. Di Eropa Timur, perang masih berkecamuk, sedangkan agresi Israel terhadap Palestina terus berlanjut. Dalam konteks ini, China sebagai negara besar memiliki peran penting dan diharapkan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai konflik.

Kantor Informasi Dewan Keamanan yang bertanggung jawab atas pertanyaan media untuk pemerintah dan Departemen Internasional belum memberikan tanggapan resmi terkait penahanan tersebut.

Sun Haiyan sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar China untuk Singapura sejak Mei 2022 hingga Juli 2023. Pada acara perpisahannya, lebih dari 500 orang hadir untuk memberi penghormatan. Sun juga memiliki rekam jejak yang panjang di Kementerian Luar Negeri, termasuk sebagai juru bicara untuk hubungan China dengan negara-negara Asia Tenggara sejak bergabung dengan Departemen Internasional pada tahun 1997.

Dalam hal pendidikan, Sun meraih gelar doktor hukum dari Universitas Peking setelah menyelesaikan studinya di Universitas Kyushu, Jepang. Sebelum menjadi diplomat, dia juga menjabat sebagai pejabat Komite Partai distrik di Kota Zibo, Provinsi Shandong, pada tahun 2008. Penahanan dua diplomat senior ini menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai stabilitas dan arah kebijakan luar negeri China, di saat hubungan internasional semakin kompleks.