Polisi mengungkapkan bahwa aksi bullying yang terjadi di SMPN 3 Doko, Blitar, merupakan tindakan balasan setelah korban sebelumnya dianggap membully teman-temannya. Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito, menyatakan bahwa informasi ini diperoleh dari keterangan saksi yang telah diperiksa.
Menurut pengakuan para pelaku, pemukulan dilakukan secara beramai-ramai sebagai bentuk balas dendam. Momon menjelaskan bahwa korban, yang terlihat dalam video, diduga lebih dulu melakukan tindakan bullying terhadap siswa lain. Hal ini memunculkan dugaan bahwa sebagian pelaku merupakan korban yang merasa tertekan dan mencoba membalas dengan cara yang sama.
Saat ini, penyidik telah memeriksa 20 orang saksi untuk mendalami kasus ini, tetapi hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Proses penyelidikan masih berjalan, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk menangani masalah perundungan ini secara serius.
Kasus bullying di SMPN 3 Doko ini menggarisbawahi pentingnya edukasi tentang dampak negatif bullying bagi korban dan pelaku, serta perlunya dukungan bagi siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghormati.
