Bripka Rohmad Mohon Kesempatan Menyelesaikan Tugas hingga Pensiun setelah Insiden Tragis
Bripka Rohmad, anggota kepolisian yang terlibat dalam insiden yang mengakibatkan tewasnya pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, meminta kepada instansi terkait untuk diberikan kesempatan menyelesaikan tugas hingga masa pensiunnya. Dalam pernyataan emosionalnya, ia menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat melukai, apalagi menghilangkan nyawa seseorang.
Saat memberikan keterangan, Bripka Rohmad menyampaikan, “Jiwa kami Tribrata yang Mulia, jiwa kami Tribrata untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat, Yang Mulia,” sembari menahan air mata. Ia mengaku kepada publik bahwa peristiwa tragis tersebut terjadi ketika ia sedang menjalankan perintah atasannya di tengah situasi yang penuh ketegangan.
Insiden ini terjadi pada 28 Agustus lalu, saat kendaraan taktis yang dikemudikannya terlibat dalam kerusuhan. Di tengah hujan gas air mata, batu, dan petasan yang diluncurkan oleh massa, Bripka Rohmad mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut secara tidak sengaja melindas Affan Kurniawan. Tewasnya Affan telah mengguncang masyarakat dan memicu banyak reaksi, baik dari kalangan keluarga korban maupun masyarakat umum yang mengecam kekerasan dalam situasi seperti itu.
Bripka Rohmad berusaha menyampaikan bahwa ia hanya menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian. “Saya bekerja di bawah perintah dan situasi yang sangat menegangkan. Saya tidak pernah bermaksud untuk menyebabkan cedera atau kehilangan nyawa,” tegasnya. Dalam keadaan emosional, ia berharap agar kesalahpahaman ini tidak merusak karirnya yang telah dibangun bertahun-tahun.
Tasikmalaya, sebagai tempat kejadian, juga tidak terlepas dari dampak insiden ini. Masyarakat setempat menunjukkan dukungan kepada keluarga Affan Kurniawan sembari menyerukan keadilan dan transparansi dari pihak kepolisian. Banyak yang berharap bahwa insiden ini menjadi pelajaran penting bagi pihak berwenang dalam menangani kerusuhan agar tidak ada lagi korban jiwa di masa mendatang.
Keluarga Affan Kurniawan sendiri telah meminta penjelasan resmi dari kepolisian mengenai langkah-langkah yang akan diambil setelah insiden tersebut. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan agar para pelaku serta pihak yang bertugas dalam situasi tersebut bertanggung jawab sepenuhnya.
Pemerintah daerah pun turut menggelar pertemuan dengan pihak kepolisian untuk membahas langkah-langkah preventif yang perlu diambil guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, diharapkan akan ada solusi konkret yang dapat mencegah terjadinya insiden serupa.
Kehadiran Bripka Rohmad dalam sidang ini menggambarkan tantangan yang dihadapi banyak aparat keamanan dalam menjalankan tugas di lapangan, terutama dalam situasi yang memanas. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan persiapan yang lebih memadai untuk anggota kepolisian dalam menangani kerusuhan massa, yang di satu sisi berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat dan di sisi lain menguji profesionalisme mereka sebagai penegak hukum.
Harapan agar Bripka Rohmad diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik menunjukkan bahwa masyarakat masih menghargai pengabdian dan usaha keras dalam melindungi serta melayani. Namun, keadilan bagi Affan Kurniawan tetap menjadi prioritas utama yang harus diperjuangkan.