Berita

Bocah SD Dianiaya ODGJ, Luka Serius Usai Bacok pakai Arit

Avatar photo
2
×

Bocah SD Dianiaya ODGJ, Luka Serius Usai Bacok pakai Arit

Sebarkan artikel ini

Serangan Mengguncang Masyarakat Blitar: Bocah SD Luka Parah Diteror Pasien Gangguan Jiwa

Blitar – Seorang bocah berusia 11 tahun, Muhammad Khoirul Syafa’i, mengalami luka serius akibat serangan yang dilakukan oleh Ali Muchroji, seorang pria berusia 40 tahun yang diduga mengalami gangguan jiwa. Insiden mengejutkan ini terjadi pada Senin siang (30/09/2025) di Rumah Singgah Penampungan Pasien Jiwa yang berlokasi di Kelurahan Kauman.

Kapolsek Srengat, Kompol Randhy Irawan, menjelaskan bahwa setelah melakukan serangan, pelaku melarikan diri membawa sabit yang digunakan untuk membacok korban. “Kami saat ini sedang melakukan pencarian terhadap pelaku dan mencari barang bukti berupa sabit yang digunakan dalam penganiayaan,” ujar Kompol Randhy.

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, saat korban berada di rumah singgah tersebut tanpa pengawasan orang tuanya. Ayahnya, Tukiran (60), yang merupakan buruh tani, sedang berada di Desa Wates untuk kegiatan sosial. Tukiran menerima kabar dari seorang saksi bahwa putranya telah dibawa ke Rumah Sakit Ananda Srengat setelah diserang oleh Ali.

Saat hingga ke rumah sakit, Khoirul masih dalam kondisi sadar meskipun mengalami luka parah di bagian punggung dan telinga. Saat ini, ia sedang mendapatkan perawatan medis intensif.

Ali Muchroji dikenal sebagai pasien yang pernah mengalami gangguan jiwa dan terkadang menimbulkan masalah. Berdasarkan keterangan aparat, ia merupakan warga Jalan Raya Kauman yang sedang dalam pengawasan kader Posyandu Jiwa. Keberadaan seseorang dengan gangguan mental di tengah masyarakat yang tidak terduga seperti ini semakin membangkitkan kekhawatiran dan memicu diskusi tentang penanganan pasien gangguan jiwa di masyarakat.

“Keberadaan pelaku di rumah singgah ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap pasien dengan gangguan jiwa, termasuk pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang,” ungkap Kompol Randhy.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada terkait pelaku yang masih berkeliaran. Polisi memberikan nomor kontak darurat bagi warga yang melihat atau memiliki informasi tentang keberadaan Ali Muchroji. “Kami berharap masyarakat membantu kami dalam mencari pelaku untuk memastikan keamanan dan ketentraman di lingkungan mereka,” tambahnya.

Kejadian ini membuka mata publik terhadap tantangan dalam menangani masalah kesehatan mental di Indonesia. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi semua, termasuk bagi mereka yang memiliki gangguan jiwa.

Pihak berwenang berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan memastikan keadilan bagi korban. Dengan dukungan yang tepat, diharapkan semua pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan solusi untuk masalah kesehatan mental yang semakin mendesak di masyarakat.