Berita

BMKG Perkirakan Musim Hujan Jatim Dimulai Awal Oktober 2025, Potensi Bencana Harus Diwaspadai

Avatar photo
3
×

BMKG Perkirakan Musim Hujan Jatim Dimulai Awal Oktober 2025, Potensi Bencana Harus Diwaspadai

Sebarkan artikel ini

BMKG Perkirakan Musim Hujan 2025/2026 di Jatim Dimulai Awal Oktober

Surabaya — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan di Jawa Timur (Jatim) untuk tahun 2025/2026 akan dimulai lebih awal, yaitu pada bulan Oktober 2025. Puncak intensitas hujan diperkirakan akan terjadi pada Januari 2026. Kepala Stasiun Klimatologi Jatim, Anung Suprayitno, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi selama masa peralihan musim hingga puncak hujan.

Anung menjelaskan, awal musim hujan atau masa pancaroba seringkali menjadi waktu kritis di mana bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor dapat terjadi. “Kondisi lahan kita belum cukup siap menghadapi porositas yang berubah. Saat puncaknya, kita juga harus lebih siap,” ungkapnya pada Minggu, 28 September 2025.

Sebagai langkah pencegahan, BMKG berupaya untuk memberikan data proyeksi cuaca secara akurat dan melaksanakan modifikasi cuaca. Program ini bertujuan untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi di Jatim, khususnya saat hujan lebat. “Kami mendukung penggelaran hujan buatan di wilayah yang masih mengalami kekeringan sebagai aksi dini,” jelasnya.

Anung juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BMKG dan pemerintah daerah. “Kami mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota di Jatim lebih antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem dalam menghadapi musim hujan mendatang,” tambahnya.

Berdasarkan data yang disampaikan, rincian awal musim hujan di Jatim terdiri atas 74 Zona Musim (ZOM), di mana 49 ZOM (66,2%) diprediksi memasuki awal musim hujan pada Oktober. Jumlah tersebut menunjukkan persentase yang signifikan, sehingga masyarakat diharapkan untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat.

Dengan adanya informasi ini, masyarakat Jatim diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Perhatian dan tindakan preventif sangat penting untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Komunikasi dan koordinasi antara BMKG dan pemerintah setempat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang datang akibat iklim.

Pengetahuan tentang prakiraan cuaca memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan. Melalui program modifikasi cuaca, BMKG berusaha bukan hanya untuk mengurangi kekeringan tetapi juga untuk memastikan keberlangsungan dan keamanan saat musim hujan tiba.

Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan musim hujan 2025/2026 dapat dilalui dengan aman dan tertib, hingga masyarakat dapat terus beraktivitas tanpa terganggu oleh bencana alam yang tidak diinginkan.